Belajar Tasawuf Cinta

Bukan rahasia umum lagi kalo TASAWWUF mendapat gelar " kehormatan " sebagai ajaran yang SESAT dan MENYESATKAN..., padahal TASAWWUF itu adalah sebuah metode untuk mempermudah pemahaman agama islam dan bukan " ajaran baru yang bertentangan dengan syareat islam.Sebagai gambaran berikut ini disampaikan beberapa hal pokok yang di pelajari dalam majelis TASAWWUF, semoga bermamfaat dan gak malah bikin mumet,muyek,puyeng dan sumpek......heheheh

PEMAHAMAN TENTANG ISLAM DAN SYAHADAT
Allah swt berfirman:       
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya Taqwa kepadaNYA, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam “. (Alquran Surat Ali Imran 102)
Beriman artinya PERCAYA dan orang yang beriman itu tidak harus beragama Islam tapi bisa siapa saja dan beragama apa saja, dan berdasarkan  Firman Allah swt tersebut maka ada kewajiban bagi orang yang beriman (Percaya) itu,  yaitu:

1. MENJADI ORANG YANG BERTAQWA SEBENAR-BENARNYA TAQWA KEPADA ALLAH SWT

Untuk bisa menjadi orang yang sebenar-benarnya Taqwa kepada Allah swt maka harus tahu ilmunya dan dengan ilmu itu keimanan menjadi semakin kuat dan tak tergoyahkan atau disebut TAQWA dan ilmu yang di maksud adalah ILMU SYAREAT, ILMU TAREKAT , ILMU HAKEKAT dan ILMU MA’RIFATTULLAH.

Jadi Taqwa sebenar-benarnya taqwa hanya bisa di capai melalui pemahaman dan pengamalan ke 4 tingkatan Ilmu tersebut.

2. MENJADI ORANG YANG BERAGAMA ISLAM.

Sebelum BERAGAMA ISLAM harus tahu terlebih dahulu apa yang disebut AGAMA ISLAM atau apa yang dimaksud dengan ISLAM?
Uraian tersebut diatas adalah salah satu contoh pemahaman yang mendasar dalam TASAWWUF yang menekankan pada setiap orang untuk paham terlebih dahulu ILMUNYA sebelum melakukan suatu perbuatan baik dalam beramal ibadah maupun  dalam ucapan dan perbuatan.

Berikut sekilas pemahaman TASAWWUF tentang ISLAM atau AGAMA ISLAM, yaitu  :

ISLAM dalam arti syareat atau arti secara UMUM adalah; Bersaksi  atau mengucapkan kalimat Syahadat, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu,

Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah Saw:
Dari Umar radhiallahuanhu berkata: “Suatu hari Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Saw  tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya,  Hingga kemudian dia duduk dihadapan Rasulullah Saw lalu menempelkan kedua lututnya kepada  lutut Rasulullah Saw seraya berkata:

 “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”

Maka bersabdalah Rasulullah Saw: “ISLAM adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“,  (Hadist Riwayat Muslim) (hadist ini masih ada lanjutannya tentang Iman,Ihsan dan tanda – tanda ,Hari kiamat)

Berdasarkan hadist tersebut maka siapa saja yang Bersaksi  atau mengucapkan kalimat Syahadat, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu, disebut MUSLIM yaitu Orang yang telah beragama Islam.

Sedangkan ISLAM dalam arti HAKEKAT adalah BERSERAH DIRI PADA TUHAN YANG MAHA ESA , yang terdiri dari 2 golongan , yaitu ;

1.    GOLONGAN ISLAM BUKAN UMAT NABI MUHAMMAD SAW,
yaitu : Siapa saja yang berserah diri kepada TUHAN YANG MAHA ESA yang terdiri dari  :
  • Siapa saja yang Tidak beragama Islam atau NON MUSLIM.
  • Siapa saja yang beragama Islam tetapi tidak  menjalankan Hukum dalam agama Islam.
2.  GOLONGAN ISLAM UMAT NABI MUHAMMAD SAW, 
yaitu: Siapa saja yang telah berserah diri kepada TUHAN YANG MAHA ESA, bersaksi atau mengucapkan kalimat Syahadat, mendirikan sholat,menunaikan Zakat, Puasa Ramadhan dan pergi Haji jika mampu.

Dalam pemahaman TASAWWUF yang dimaksud BERSERAH DIRI PADA TUHAN YANG MAHA ESA  sama dengan BERSERAH DIRI PADA ALLAH SWT karena ALLAH SWT tiada lain adalah TUHAN YANG MAHA ESA sebagaimana firman Allah Swt dalam Alquran surat Ibrahim 59  :
“(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka di beri peringatan dengan NYA, dan supaya mereka mengetahui bahwasannya DIA adalah TUHAN YANG MAHA ESA dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran

Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka sangat jelas perbedaan arti ISLAM secara SYAREAT atau secara UMUM dengan arti ISLAM dalam pemahaman TASAWWUF yang berpedoman pada arti HAKEKAT.

Untuk memudahkan pemahaman tentang ISLAM maka dalam Metode Tasawwuf HAKEKAT ISLAM di uraikan huruf demi huruf dari kata ISLAM yang terdiri dari  :
  • Huruf  ALIF yang melambangakan Pengakuan akan ke esaan Allah swt,
  • Huruf SYIN sebagai panggilan  Nabi Muhammad Saw  sebagai penyampai kabar gembira adanya Al Quran dan As Sunnah.
  • Huruf LAM ALIF melambangkan kalimat tauhid  LAA ILLAHA ILALLAH  yang menjadi kalimat SYAHADAT yang pertama.
  • Huruf MIM melambangkan kalimat MUHAMMADARRASULULLAH yang menjadi kalimat SYAHADAT yang kedua.
Dari penjelasan ini maka akan Nampak jelas yang disebut sebagai GOLONGAN ISLAM UMAT NABI MUHAMMAD SAW, dan setelah memahami arti ISLAM tersebut maka seseorang di sebut telah BERIMAN atau PERCAYA yang selanjutnya masuk kedalam agama islam Umat Nabi Muhammad Saw.

Sebagai syarat sah nya seseorang telah beragama islam adalah dengan bersaksi atau mengucapkan kalimat SYAHADAT yaitu: “AKU BERSAKSI BAHWA TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN AKU BERSAKSI BAHWA MUHAMMAD UTUSAN ALLAH

Kalimat Syahadat berada pada urutan pertama dalam RUKUN ISLAM dan dari kalimat  SYAHADAT ini TAQWA SEBENAR-BENARNYA TAQWA dapat di capai dengan memahami dan mengamalkan HIKMAH YANG TERDAPAT DALAM KALIMAT SYAHADAT tersebut.

Karena adanya perbedaan pemahaman tentang HIKMAH YANG TERDAPAT DALAM KALIMAT SYAHADAT inilah akhirnya melahirkan tuduhan-tuduhan atau bahkan fitnah bahwa AJARAN Dalam TASAWWUF adalah SESAT dan MENYESATKAN karena daianggab tidak memiliki dalil-dalil yang sahih dari Al Quran dan AS Sunnah atau BID’AH (MENGADA-NGADA), sehingga tidak dapat diterima oleh semua umat islam.

Dalam pemahaman SYAREAT atau pemahaman yang UMUM seseorang telah masuk dalam Agama islam jika sudah mengucapkan kalimat SYAHADAT tak peduli apakah orang tersebut mengerti atau tidak dengan makna KALIMAT SYAHADAT yang diucapkannya namun berbeda dalam pemahaman TASAWWUF karena seseorang yang mengucapkan KALIMAT SYAHADAT harus paham makna kalimat tersebut yang diantaranya adalah HAK DAN KEWAJIBAN UMAT UNTUK MENGENAL ALLAH SWT SEBAGAI TUHANNYA sesuai Sabda Rasulullah saw  ;
 
AWALLUDDIN MA’RIFATTULLAH yang artinya AWAL BERAGAMA MENGENAL ALLAH

Dan oleh karena itu dalam pemahaman TASAWWUF orang yang beragama Islam terbagi menjadi 2 golongan yaitu  ;
1.  ISLAM INDALLAH, yaitu:         
Mereka yang Masuk di dalam Islam secara keseluruhan dengan memahami dan mengamalkan ILMU SYAREAT, ILMU TAREKAT, ILMU HAKEKAT dan benar-benar mengerti akan Allah dengan didasari ILMU MA’RIFATTULLAH, sehingga mereka dikatakan Islam di sisi Allah.
Surat Al Baqarah 208  :
" Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

2.  ISLAM INDANNAS, yaitu :
  • Mereka yang semenjak terlahir kedunia ini sudah di dalam keadaan beragama Islam karena Nenek Moyangnya, Datuknya, Kakek  Neneknya, Mama Bapaknya semua beragama Islam Padahal tidak mengerti dan mengenal akan Allah Swt. Mereka ini dikatakan Islam di sisi Manusia (Islam Keturunan).
  • Seseorang yang sebelumnya beragama lain atau belum beragama kemudian masuk kedalam  agama islam atau biasa disebut MU’ALAF.
Dalam TASAWWUF, Umat islam yang telah mengenal Allah swt sebagai Tuhannya disebut sebagai umat islam INDALLAH ( Islam Disisi Allah ) dan Untuk mencapai posisi sebagai seseorang yang beragama Islam INDALLAH maka harus ada bekal Ilmu yaitu Ilmu Ma’rifattullah.

Jadi  dalam TASAWWUF menegaskan bahwa setelah seseorang masuk dalam AGAMA ISLAM maka selanjutnya adalah MENGENAL ALLAH SWT terlebih dahulu  baru kemudian mendirikan Rukun Islam yang selanjutnya yaitu SHOLAT,PUASA DI BULAN RAMADHAN ,MENUNAIKAN ZAKAT,DAN NAIK HAJI JIKA MAMPU serta melaksanakan ibadah sunnah lainnya dengan landasan TAUHID yang telah di tentukan dalam Syareat Islam .

Hak dan kewajiban umat islam agar MENGENAL ALLAH SWT terlebih dahulu inilah yang menjadi POLEMIK atau akar MASALAH UTAMA sehingga TASAWWUF mendapat gelar “ KEHORMATAN “ sebagai AJARAN YANG SESAT dan  MENYESATKAN apalagi didalamnya ada orang – orang yang mendalaminya lebih dalam lagi yang disebut SUFI.

Dalam pemahaman yang umum TAUHID dalam ibadah adalah yang utama sebagaimana Firman Allah swt dalam Al Quran surat Al An-Am 162 :
" Katakanlah Sesungguhnya SHOLATKU ,IBADAHKU,HIDUP DAN MATIKU hanyalah untuk ALLAH ,TUHAN semesta Alam "

Dalam TASAWWUF, TAUHID harus berlandaskan ILMU MENGENAL ALLAH SWT agar tahu ALLAH yang menjadi TUJUAN karena ada istilah ALLAH sebagai sebuah Nama, Allah sebagai sebuah Hiasan dinding bahkan Allah sebagai nama salah satu berhala di jaman Jahiliyah, jadi dalam TASAWWUF dikenal istilah ILMU MA’RIFATTULLAH UNTUK MENYEMPURNAKAN TAUHID.

Kewajiban MENGENAL ALLAH SWT terlebih dahulu agar amal ibadah tidak menjadi sia-sia sebagaimana hadist Rasulullah saw  :

Sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw  :
“ Ya Rasulullah…..Amalan apakah yang lebih utama ?  “
Raslullah Saw menjawab:  “ Ilmu mengeal Allah ‘ Azza wa jalla…”
Sahabat bertanya kembali: “ Amalan Apa yang Baginda Kehendaki ?
Rasulullah Saw menjawab: “ Ilmu mengenal ALLAH yang bertasbih kepadaNYA segala sesuatu
Sahabat berkata lag : “ Kami menanyakan tentang amal tetapi Baginda menjawab tentang ilmu  “
Maka Rasulullah Saw  menjawab:
“ Bahwasannya sedikit amal adalah bermamfaat bila disertai dengan ilmu mengenal Allah dan bahwasannya banyaknya amal tidaklah bermamfaat bila tidak disertai ilmu mengenal Allah  “
( HR.Ibnu Birr dari Anas R.a )

Kewajiban MENGENAL ALLAH SWT terlebih dahulu agar amal ibadah tidak menjadi SYIRIK sebagaimana hadist qudsi dari Ali bin Abi Thalib r.a: Rasulullah Saw,bersabda:  Allah Swt berfirman: “Barang siapa berharap kepada selain AKU berarti tidak mengenalKU, barang siapa tidak menegenal-KU berarti tidak mengabdi kepada KU,barang siapa tidak mengabdi kepada KU maka berarti menjadi wajiblah kemurkaanKU,barang siapa takut kepada selain KU,halal baginya pembalasanKU“

Ali bin Abi Thalib ra. : Rasulullah saw bersabda: Allah swt berfirman :
“Barangsiapa berharap kepada selain-Ku,berarti dia tidak mengenal-Ku,barang siapa  tidak mengenal Ku, berarti tidak mengabdi kepada-Ku,Barangsiapa tidak mengabdi kepada-Ku, berarti telah melukai-Ku. Karena itu, dia yang Mengagungkan selain-Ku sebenarnya telah melukai dirinya sendiri.”

Berdasarkan kedua hadist Qudsi tersebut maka sangat jelas bahwa “ barang siapa  tidak MENGENAL ALLAH SWT , berarti TIDAK MENGABDI  kepada ALLAH SWT “ alias SYIRIK dalam beribadah.

Dan untuk MENGENAL Allah swt maka pintu masuknya melalui pemahaman KALIMAT TAUHID  LAA ILLAHA ILALLAH  dan KALIMAT ALLAH yang ada pada kalimat SYAHADAT.

Adapun Hikmah yang terdapat dalam kalimat SYAHADAT adalah  :

Makna Yang tersimpan dalam kalimat Tauhid  LA ILLAHA ILALLAH, yaitu  :
  • Pemahaman tentang NUR MUHAMMAD DAN HAKEKAT NUR MUHAMMAD yang menjadi Rahasia bagi manusia.
  • Pemahaman tentang HAKEKAT MANUSIA atau MENGENAL DIRI.
  • Pemahaman tentang SIAPA YANG BERSAKSI, APA YANG DISAKSIKAN dan APA BUKTI DARI KEBENARAN ADANYA YANG DISAKSIKAN.
  • Pemahaman  tentang Diri sebenar-benarnya Diri.
  • Pemahaman tentang 4 TINGKATAN ILMU DALAM ISLAM
  • Pemahaman tentang 4 TINGKATAN KEYAKINAN.
  • Pemahaman tentang 4 PINTU GERBANG ALAM.
Dasar pemahamannya dari sebuah hadist dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“Demi yang diriku ditangannya (kekuasaannya), jika sekiranya  langit dan bumi beserta isinya dan  apa-apa yang ada di antaranya dan apa-apa yang ada di bawahnya diletakkan disatu tempat pada  timbangan  dan kalimah La Ilaha Illallah disebelah yang lainnya, maka tempat  kalimah (La Ilaha Illallah) itulah yang lebih berat”. (Riwayat Al-Imam At-Thabrani)

Adanya pemahaman KALIMAT ALLAH yang ada di dalam kalimat tauhid LA ILLAHA ILALLAH, yaitu  :
  • Pemahaman Allah swt Tajalli ( Menyatu ) pada Muhammad Rasulullah Saw.
  • Pemahaman Allah swt meliputi dan ada pada diri tiap manusia melalui Hakekat Nur Muhammad.
  • Pemahaman Allah swt meliputi dan ada didalam segala sssuatu dialam semesta.
  • Pemahaman HAKEKAT SYAITAN.
Dasar pemahamannya adalah Firman Allah swt dalam Alquran surat Luqman 27  :
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta .ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya,niscaya tidak akan habis –habisnya dituliskan KALIMAT ALLAH ,sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana‘

Pemahaman makna atau Hikmah kalimat SYAHADAT ini menjadi KUNCI PEMBUKA PEMAHAMAN DASAR ILMU MA’RIFATTULLAH ( BACA SELENGKAPNYA DI KITAB TEBERUBUT / KUNCI PEMBUKA DAN RAHASIA ILMU MA’RIFATTULLLAH )

Setelah memahami uraian Hikmah atau makna kalimat SYAHADAT tersebut maka seseorang yang beriman akan menjadi TAQWA yang SEBENAR-BENARNYA TAQWA karena didasari oleh Ilmu yang baik dan benar sebagaimana yang diinginkan oleh Allah swt sebagaimana yang di isyaratkan dalam Alquran surat Ali Imran 102: ‘Hai Orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya Taqwa kepadaNYA, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam

1 comment: