Filosofi Ajaran Datang dan Pulang

Di tengah kehidupan yang sangat canggih oleh perkembangan tekonologi informasi, aku merasa kehabisan tenaga untuk memaknai jalan hidupku sendiri. Semua serba cepat, sedangkan loading pikiranku tak mampu menyimpan semua perkembangan informasi maupun perubahan zaman, sehingga aku jatuh di depan pintu frustasi. Jasadku terlalu lemah untuk mengikuti hasrat dunia yang semakin memanjang taringnya, menancap di semua sudut kehidupan. Aku lelah dengan "ketundukan" kepada dunia. Semakin kudekati, semakin banyak tuntutan untuk menjauh dari "ketenangan".

Di dalam senggang, tanpa pekerjaan dan aktivitas, aku masih dikaruniai dua bidadari yang mampu menarik bibirku untuk tersenyum. Tanpa berpikir panjang, kutancapkan semangat untuk terus mencari "cahaya" kehidupan yang sesungguhnya. Aku mulai berjalan di tepi keramaian, memungut ajaran Semar.

0 komentar: