Latest Articles

Hilang Lenyap dalam Pelukan ALLAH

Malam dingin sepi mencekam.. ku terduduk DIAM ditemani sunyi.. alam semesta berdendang memuja KebesaranNYA.. Hati tergetar dalam rengkuhan CINTA bersenandung mesra penuh kerinduan.. Ya Allaaaaaah.. Yaa Rooobb sekalian alam.. Sungguh Dahsyat dan Luar biasa Kebesaran dan KeajaibanMU.. ya ALLAH..

Sungguh Betapa kotor dan buruknya diri hina ini.. ya ALLAH.. berlumur lumpur dosa tak terkira.. sungguh ya ALLAH.. tak kuasa aku mengangkat kepala untuk memandangMU.. ya ALLAH.. tertunduk wajahku merona memerah tersipu sendiri.. semakin tertunduk dan tunduk.. mengalir air mata.. perlahan membasahi pipi ini..

Betapa sungguh malunya diri hina ini untuk berkata kata kepada Mu.. ya ALLAH.. Tetapi sungguhlah kepada siapa lagi aku harus mencurahkan isi hati gelisah duka laraku.. selain hanya kepadaMU.. Kekasih.. walau tak kuasa.. kucoba dan kucoba.. berkata mesra.. sebab hanya Engkaulah yang kuCINTA.. hanya Engkau ya Roooooooooob..

Sungguh Yaa ALLAH.. Engkau Maha Pemelihara.. Maha Mengetahui.. Maha Pengasih.. Maha Penyayang dan MAHA dari sekian MAHA.. Tanpa ku pinta.. tanpa ku mohon.. Kau pelihara aku dan keluargaku dari pagi hingga malam menjelang datang.. mengapa aku mesti takut dan khawatir akan dunia.. sungguh Ya ALLAH..

Ya ALLAH.. Ya Robb.. sebelum aku meminta sesuatu untuk diriku engkau sudah memberikannya.. Engkau sudah menyediakan semuanya.. sungguh membuatku semakin tersipu sipu malu melihat Kebesaran dan Keajaiban MU ya ALLAH.. sebelum aku memohonkan.. Engkau sudah mempersiapkan yang terbaik untukku.. lalu untuk apa lagi ku pinta dan mohon sesuatu.. sungguh malu hati ini.. sungguh hanya sembah Syukur yang bisa kupanjatkan padaMU Kekasihku.. Kekasihku yang baik..

Bagaimana aku bisa kecewa dan gelisah gundah gulana jika Engkau selalu menghibur dan menyapaku mesra dengan segala kelembutan dan kerinduanMU.. ya ALLAH.. Bagaimana aku bisa merasa letih dan berbeban berat apabila dengan MU selalu terukir CINTA dengan pena Kasih Sayang meraih diriku.. mengambil beban dari pundakku.. ya ALLAH..

Tuhan Engkau sungguh baik selalu hadir menemani dalam setiap langkah langkahku.. dibalik suka duka Engkau bersemayam.. meliputi nikmat dan sengsara.. dalam baik dan buruk tetap ke melihatMU.. yayaya.. kumerasakan aku berjalan begitu dekatnya dengan kehadiranMU.. yayaya.. sungguh dekat.. sangat dekat.. Seakan akan sungguh tiada berjarak..

Kala ku coba untuk menghampiriMU dikeheningan malam.. Baru kuterduduk.. Engkau sudah datang menghampiriku sendiri.. menyapaku terlebih dahulu dalam alunan desahan nafas dan simpony getaran halus nikmat merona.. alam semesta berdendang bersama menemani memuja Sang Kekasih Tercinta..

Apakah aku bisa mengeluh atau meminta ?.. tidak sedikitpun tiada berani ku mengeluh apalagi untuk meminta.. Seolah semuanya hilang lenyap sirna ditelan kerinduan yang selalu datang menyambut menghampiriku mesra.. Lupa.. ya lupa.. dalam pelukanNYA.. lidah kelu tiada dapat berkata apalagi meminta.. sekujur tubuh kaku terserap.. tinggalah kesadaran tersisa dalam penyaksian yang tiada..

Ya ALLAH.. sungguh hanya tersisa tangis sujud syukur nikmat dan penyerahan diri total kepadaMU.. tersungkur lemah tiada daya upaya.. Dalam kelemahan sangat sapaan itu terasa menggetarkan sang diri terbang melayang hilang kesadaran.. yayaya.. akhirnya tiada bersisa.. kesadaranpun hilang lenyap.. entahlah.. tiada ada tiada ada yang ada..

Hilang Lenyap dalam pelukan Kebesaran dan Keajaiban ALLAH
read more

Proses Pemurnian Penyerahan Diri Kepadanya

Dalam KEHIDUPAN di alam DUNIA ini.. yang sering dikatakan KEHIDUPAN ini hanyalah sekedar Permainan dan Senda Gurau belaka.. manusia di berikan kebebasan untuk MENGATUR KEHIDUPANNYA masing masing.. semua terserah kepada PRIBADInya masing masing apakah mau MENGATUR DIRINYA sendiri menjadi SANG MAHA MENGATUR atau menyerahkan KEHIDUPANnya kepada SANG MAHA MENGATUR.. semua tentunya memiliki konsekuensi masing masing..

MANUSIA yang berusaha MENGATUR Kehidupan dirinya sendiri dan berlaku menjadi SANG MAHA MENGATUR mereka akan HIDUP di bawah ANGAN ANGAN ILUSI IMAJINASI AKAL PIKIRANnya yang terus melambung TINGGI.. mereka TIADA MENYADARI akan berusaha untuk mencapai TUJUAN dan CITA CITAnya dengan berbagai cara tak perduli apakah itu baik atau buruk bahkan jika perlu sikut kiri sikut kanan mengorbankan orang terdekat sekalipun hanya untuk memenuhi AMBISI dan KEEGOAN mereka sendiri.. Tanpa tersadari karakter karakter mereka berubah drastis bagaikan BINATANG BUAS yang siap menerkam mangsanya dan selalu mengintip kelemahan lawan maupun kawannya dari berbagai sudut,,

MANUSIA yang seperti ini akan HIDUP bertuhankan UANG dan segala macam bentuk KEMEWAHAN dan KENIKMATAN DUNIAWI.. Mereka akan meninggalkan TUHAN SEJATI dan HIDUP tanpa KASIH SAYANG.. bagaikan srigala berbulu domba yang sangat berbahaya.. tetapi sesungguhnya mereka tiada menyadari pula bagaikan sedang menggali kuburannya sendiri karena mereka HIDUP dalam segala HASRAT NAFSU ANGKARA MURKA yang melahirkan WAS WAS KHAWATIR CURIGA SYAK WASANGKA berbuah KETIDAK TENANGAN JIWA.. selalu dikuasai oleh sifat sifat buruknya sehingga hidup dalam berbagai dilema yang memacu pribadinya.. hingga bersiaplah untuk selalu HIDUP STRESS dan DEPRESI berkepanjangan..

Dan Inilah sesungguhnya Gambaran Kehidupan dunia saat ini yang sedang terjadi disekeliling kita.. ZOMBIE penghisap DARAH bergentayangan memangsa dengan berbagai cara.. Tak perduli lagi dengan sekelilingnya.. kehilangan arti dan makna CINTA KASIH SAYANG.. bahkan menganggap kata CINTA dan KASIH SAYANG sebagai satu hal yang janggal.. padahal jika tersadari bagaimana KEHIDUPAN DUNIA ini bisa berputar terus dari masa ke masa tanpa KASIH SEJATI,,..

MANUSIA yang menyerahkan segala Pengaturan KEHIDUPANnya kepada SANG MAHA MENGATUR.. Jika manusia sudah mulai melatih diri untuk hidup atas pengaturan ALLAH TA'ALLA dan mereka mulai belajar hidup berserah diri dan PASRAH SUMARAH kepada KEHENDAK TUHAN.. Nah mungkin dari arti dan makna kedalaman BERSERAH DIRI dan PASRAH SUMARAH ini kita bisa mengambil dan membagi secara garis besar menjadi 2 (DUA) bagian :

PERTAMA

Dikenal satu istilah MANUSIA yang berencana tetapi TUHAN yang menentukan.. sehingga biarlah manusia berencana dan bercita cita tetap hasilnya kita serahkan kepadaNYA.. Gantungkan cita citamu setinggi langit dan bekerjalah sekuat tenagamu dan hasilnya engkau serahkan kepadaNYA.. sebagaimanapun yang diridhoi olehNYA itulah rejeki kita dan bagian kita yang HAQ.. mereka hidup mulai melangkah dan berusaha menerima apapun keputusan TUHAN.. selalu meminta dan memohon serta membujuk TUHAN untuk memenuhi CITA CITA mereka yang walaupun pada akhirnya mereka berusaha untuk menyadari dan mengembalikan serta belajar menerima PENGATURAN TUHAN atas diri mereka.. mereka sudah melangkah lebih baik dengan mulai belajar berserah.. mulai bisa membedakan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk.. yang mana yang benar dan yang mana yang salah.. sehingga mereka sudah mulai belajar untuk berbuat yang baik dan yang benar..

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS Al An’aam : 32)

Mereka mulai berhati hati dalam melangkah.. mulai belajar untuk mengumpulkan bekal untuk kelak kehidupan di akhirat nanti.. walau sejujurnya mereka masih BERDAGANG dengan TUHANnya sehingga terkadang mereka terlarut dalam RASA PERASAAN NEGATIFNYA dan mulai sedikit kecewa jika Keinginannya tak terpenuhi walaupun kadang kesadarannya bangkit kembali untuk belajar menerima.. sehingga mereka hidup terkadang jika sedang baik kehidupan lahir bathinnya mereka akan Hidup dalam KETENANGAN JIWA berbuah kedamaian hati dan kebahagiaan HIDUP begitupun sebaliknya jika kehidupan lahir bathinnya sedang diuji berbagai tekanan hidup yang menekan dengan keras maka hilanglah KETENANGAN JIWAnya ... KEDAMAIAN berganti dengan NELANGSA...

‎::::: Bagian DUA

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan permainan belaka. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS Al Ankabut : 64)

MANUSIA yang benar benar telah menyerahkan seluruh KEHIDUPAN DIRINYA kepada SANG MAHA MENGATUR.. mereka adalah manusia yang telah sungguh sungguh BERSERAH DIRI TOTAL Kepada ALLAH.. HIDUP dalam SAJATINING PASRAH SUMARAH.. maka hilanglah sudah seluruh rasa WAS WAS KHAWATIR dalam DADA bergantikan KETENANGAN JIWA yang LANGGENG.. mereka telah bangun dari mimpi indah tidur dalam selimut yang nyaman.. sehingga hilanglah seluruh bayangan yang selalu menyelimuti.. bagaikan hidup dalam 2 alam sekaligus,,. mereka berjalan di ALAM DUNIA dan ALAM KEABADIAN.. ooo.. bagaimana bisa... mereka HIDUP dalam DIAM.. HENING.. bertemankan DESIR angin alam KEABADIAN.. mencipta dan berkarya dalam KASIH SAYANG SEJATI..

HIDUP adalah SAAT INI.. masa lalu adalah LAMUNAN... masa depan adalah IMAJINASI.. dan HIDUP adalah SAAT INI.. apapun yang tersaji dalam kehidupan mereka SAAT INI mereka hadapi dalam DIAM.. yayayaya.. mereka akan HIDUP dalam kondisi State NO MIND.. bahkan mungkin sudah benar benar DIAM.. sehingga yang berfungsi adalah RASA SEJATI.. YANG HIDUP dalam dirinya.. mereka hidup dipimpin oleh KESADARAN sehingga setiap langkahnya dalam DIAMnya adalah SANG KESADARAN yang mengambil keputusan dalam setiap langkahnya.. seorang yang mengambil keputusan dalam DIAM maka apa apapun yang dihasilkannya sungguh mengejutkan dan tak tertangkap LOGIKA AKAL PIKIRAN.. karena selalu maju beberapa langkah kedepan berikut dengan sebab akibatnya sudah tergambarkan semuanya.. sehingga yang dihasilkan dalam DIAM adalah KEPUTUSAN yang BIJAKSANA....

Mereka HIDUP dalam KETENANGAN JIWA yang LANGGENG.. selalu mengalirkan CINTA dan KASIH SAYANG terhadap sesamanya.. Mereka sudah benar benar menyerahkan pengaturannya kepada ALLAH.. meninggalkan pengaturan dan rancangan rancangan akalnya sendiri.. selalu hidup dalam "kekinian" dan spontanitas, mengikuti alur ceritaNYA saja. membuang jauh jauh bayangan bayangan hidup yang menimbulkan ketakutan ketakutan batiniah yang membangkitkan angan angan ilusi dan imajinasi.. Bayangan yang mendatangkan rasa gelisah.. kegalauan,.. kekhawatiran.. was was.. takut ini.. takut itu.. karena mereka sudah sungguh sungguh BERSERAH DIRI TOTAL kepadaNYA.. HIDUP PASRAH SUMARAH SEJATI.. HIDUP SEJATI yang TIADA BAYANGAN lagi.. HIDUP dalam STATE NO MIND.. Bahkan mungkin saja karena ANUGERAH KASIH SAYANGNYA mereka dimasukkan dalam HIDUP yang bukan sekedar ZERO MIND lagi tetapi seluruh JIWA RAGA PIKIRAN PERASAAN dan HATINYA bahkan DIRI YANG HIDUPnya sudah dalam POSISI ZERO.. maka SANG KESADARAN selalu berperan aktif secara otomatis dalam kehidupannya selama 24 jam sehari.. di ibaratkan siapa yang berkata.. siapa yang mendengar.. siapa yang melihat.. siapa yang bergerak.. selain SANG PEMILIK KESADARAN... dan diri ini ternyata hanyalah manusia bodoh yang tiada berilmu dan tiada daya upaya.. yang tertinggal HANYA DADA YANG HIDUP dan MENGHIDUPI serta MEMBERI HIDUP...   wallahualllaaammm... salam KASIH..

read more

Pintu Kesadaran, Tanpa Rasa Kesadaran

Dalam kejatuhannya sosok manusia hina hilang daya dan upaya
Kiri kanan tembok dinding jalan buntu tiada ada pintu pemecahan
Sahabat dan Kerabat angkat tangan tiada mampu membantu lagi
Badan tersiksa terpuruk terjerembab dalam kubangan nista mendera

Tersujud di pojok kamar beralaskan sajadah menggenggam alquran
Seolah terjengak menyadari kesalahan serta keserakahan nafsu hina
Pikiran melayang jauh terbang mengkaji perjalanan yang lewat lalu
Terkurung dalam penyesalan yang sangatlah dalam memakan jasad

Badan kurus lemah lunglai habis dimakan persoalan datang menerjang
Akhirnya tertunduk menyesali perbuatan kotor penuh nafsu merajalela
Menangis.. menjerit menumpahkan ampun dan sesal pada Sang Khalik
Teringat diri sekian lama tiada memperdulikan Sang Maha Penguasa

Isi hati keluar sederas air mata penyesalan yang mengalir kencang
Menyadari diri lemah tiada berdaya pasrahkan seluruh diri hina kotor
Jiwa meradang pekikan permohonan ampun dan tobat yang tulus ikhlas
Tersungkur sudah sampai pagi menjelang datang menghampiri diri

Hati tiba tenang Jiwa berhenti bergejolak seolah doa telah terjawab
Perubahan dahsyat terjadi secepat kilat berbalik arah menuju kebaikan
Hidup khusu sabar tawakal mendirikan shallat menebar amal sesama
Tiada sadar mulailah berbangga diri dan ujub merasa diri sempurna

Perputaran roda kehidupan bergulir naik terus menjulang tinggi ke atas
Mulai sukses duniawi di junjung tinggi penuh kesombongan menantang
Tiada menyadari kesucian diri terkikis sedikit demi sedikit hilang habis
Kembali ke arus perputaran lama yang dulu menjerat dan menghancurkan
 
Fitrah Diri dalam kelemahan terpuruk kejatuhan di dapat dengan mudah
Terlebihlah sulit untuk menjaga kesucian diri dari pada saat meraihnya
Hiduplah Eling dalam kesadaran yang tiada pernah lupa selalu ingat DIA
Waspada dalam setiap langkah dan mengambil hikmah yang terselubung

Saat jatuh menyerahkan diri bulat bulat dalam la hwalla walla quwata
Tiadalah manusia menyadari di dalam hatinya telah lahir bayi manawi
Benih CINTA dan benih IMAN telah disemaikan dalam ladang JIWA
Bayi dan benih yang seharusnya dirawat baik hingga bertumbuh subur

Yayaya.. sedikit yang memperhatikan apa yang terjadi hingga diri lengah
Frekuensi hati saat jatuh terpuruk dan menangis menyerahkan diri bulat
Jangan frekuensi dilupakan melainkan jaga dalam hidup dan saat hampiriNYA
Biarkanlah Frekuensi hati kita semakin hari semakin halus dan halus lembut
read more

Jasad, Jiwa, Ruh dan Hati dalam Al-Qur’an

Secara umum, manusia hanya mengenal dirinya hanya terdiri atas jasad dan ruh. Mereka tidak memahami unsur-unsur yang ada di dalam dirinya. Untuk melihat masalah ini, secara normatif kita dapat menelusurinya di dalam Al-Qur’an. Kami akan mencoba mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas masalah tiga unsur manusia: Jasad, Jiwa dan Ruh.

Mari kita awali dengan salah sati ayat dalam Al-Qur’an Surah Shaad [38]: 71-73, yang terjemahannya sebagai berikut: Ingatlah ketika Tuhan mu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadianya, maka Ku tiupkan kepadanya Ruh Ku. Maka hendaklah kamu tunduk bersujud kepadanya. Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuannya.

Kita juga bisa melihat pada ayat lain. Allah menjelaskan tentang penciptaan jiwa (nafs) di dalam Surah Asy Syams [91]: 7-10, yang terjemahannya dapat kita baca sebagai berikut: Dan demi nafs (jiwa) serta penyempurnaannya, maka Allah ilhamkan kepada nafs itu jalan ketaqwaaan dan kefasikannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikannya dan sesungguhnnya rugilah orang yang mengotorinya.
Selain itu, kita juga dapat menelusuri penjelasan Allah tentang kejadian jasad (jisim) dalam Al- Quran Surah Al-Mukminun [23]: 12-14, yang artinya sebagai berikut: Dan sesungguhnya Kami telah menciptkan manusia dari saripati dari tanah, Kemudian jadilahlah saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-tulang, lalu tulang-tulang ini Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk berbentuk lain, maka maha suci Allah. Pencipta yang paling baik.

Ayat tentang Jasad
Jasad atau jisim adalah angggota tubuh manusia yang terdiri atas mata, mulut, telinga, tangan, kaki dan lain sebagainya. Ia dijadikan atau berasal dari tanah liat yang dalam proses penciptaan termasuk dalam derejat paling rendah di bandingkan api dan nur. Kondisi dan sifatnya dapat mecium, meraba, dan melihat segala sesuatu yang ada di depannya, terutama yang bersifat material. Dari jasad ini timbullah kecenderungan dan keinginan yang disebut Syahwat. Ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ali Imran [3]: 14, yang artinya: Dijadikan indah pada pandangan manusia , merasa kecintaan apa-apa yang dingininya (syahwat) iaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang bertimbun dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatan ternakan dan sawah ladang, Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah tempat sebaik-baik kembali.

Ayat tentang Jiwa (Nafs)
Mengenai nafs ini, kebanyakan orang menghubungkan diri manusia atau jiwa. Padahal sesungguhnya berkaitan dengan derejat atau kedudukan manusia yang paling rendah dan yang paling tinggi. Jiwa ini memiliki dua jalan iaitu: (a) Menuju hawa nafsu (nafs sebagai hawa nafsu) dan (b) Menuju hakikat manusia (nafs sebagai diri manusia).

Hawa nafsu. Hawa nafsu lebih cenderung kepada sifat-sifat tercela, yang menyesatkan dan menjauhkan dari Allah. Sebagaimana Allah Taala berfirman surah (Shaad :26) yang bermaksud: ..... dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, kerana ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah

Hubungan Hati dan Hawa Nafsu.
Hati memainkan peranan yang sangat penting dalam diri manusia ia menjadi sasaran utama kepada Syaitan. Syaitan sedaya upaya menutupi hati manusia dari menerima Nur llahi. Sebagaimana sabda Rasulullah yang bermaksud: Jikalau tidak kerana syaitan-syaitan itu menutupi hati anak Adam, pasti mereka boleh milihat kerajaan langit Allah

Cara syaitan menutupi hati manusia itu dengan cara –cara tertentu iaitu dengan menghidupkan hawa nafsu tercela dan yang membawa ke arah maksiat. Semuanya sudah tersedia berada adalam diri manusia, ianya dikenali dengan nafsu ammarah bissu, nafsu sawiyah dan nafsu lawammah..
 
Para ahli tasawwuf mengatakan bahawa syaitan (anak iblis) memasuki hati manusia melalui sembilan lubang anggota manusia iaitu dua lubang mata, dua lubang hidung, kedua lubang kemaluan dan lubang mulut. Buta manusia bukan buta biji matanya tetapi buta hatinya sebagaimana bukti yang dijelaskan dalam Firman Allah dalam surah (Al Hajj :46) bermaksud: Kerana sesungguhnya bukan mata yang buta, tetapi yang buta ialah hati di dalam dada.

Mereka juga mengatakan yang membutakan hati ialah kejahilan atau tidak memahami tentang hakikat perintah Allah SWT. Kejahilan yang tidak segera diubati akan menjadi semakin bertimbun. Allah SWT berfirman dalam surah (Al Baqarah:2-9) yang bermaksud: Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka yang menipu diri sendiri, sedangkan mereka tidak menyedarinya.

Demikian bahayanya penyakit hati yang dihembuskan syaitan melalui hawa nafsu manusia. Sehingga Rasulullah pernah berpesan setelah kembali dari perang Badar. Beliau bersabda : Musuhmu yangterbesar adalah nafsymu yang berada di antara kedua lambungmu (Riwayat Al-Baihaki)

Jihad yang paling utama adalah jihad seseorang untuk dirinya dan hawa nafsunya (Riwayat Abnu An-Najari)

read more