Hilang Lenyap dalam Pelukan ALLAH

Malam dingin sepi mencekam.. ku terduduk DIAM ditemani sunyi.. alam semesta berdendang memuja KebesaranNYA.. Hati tergetar dalam rengkuhan CINTA bersenandung mesra penuh kerinduan.. Ya Allaaaaaah.. Yaa Rooobb sekalian alam.. Sungguh Dahsyat dan Luar biasa Kebesaran dan KeajaibanMU.. ya ALLAH..

Sungguh Betapa kotor dan buruknya diri hina ini.. ya ALLAH.. berlumur lumpur dosa tak terkira.. sungguh ya ALLAH.. tak kuasa aku mengangkat kepala untuk memandangMU.. ya ALLAH.. tertunduk wajahku merona memerah tersipu sendiri.. semakin tertunduk dan tunduk.. mengalir air mata.. perlahan membasahi pipi ini..

Betapa sungguh malunya diri hina ini untuk berkata kata kepada Mu.. ya ALLAH.. Tetapi sungguhlah kepada siapa lagi aku harus mencurahkan isi hati gelisah duka laraku.. selain hanya kepadaMU.. Kekasih.. walau tak kuasa.. kucoba dan kucoba.. berkata mesra.. sebab hanya Engkaulah yang kuCINTA.. hanya Engkau ya Roooooooooob..

Sungguh Yaa ALLAH.. Engkau Maha Pemelihara.. Maha Mengetahui.. Maha Pengasih.. Maha Penyayang dan MAHA dari sekian MAHA.. Tanpa ku pinta.. tanpa ku mohon.. Kau pelihara aku dan keluargaku dari pagi hingga malam menjelang datang.. mengapa aku mesti takut dan khawatir akan dunia.. sungguh Ya ALLAH..

Ya ALLAH.. Ya Robb.. sebelum aku meminta sesuatu untuk diriku engkau sudah memberikannya.. Engkau sudah menyediakan semuanya.. sungguh membuatku semakin tersipu sipu malu melihat Kebesaran dan Keajaiban MU ya ALLAH.. sebelum aku memohonkan.. Engkau sudah mempersiapkan yang terbaik untukku.. lalu untuk apa lagi ku pinta dan mohon sesuatu.. sungguh malu hati ini.. sungguh hanya sembah Syukur yang bisa kupanjatkan padaMU Kekasihku.. Kekasihku yang baik..

Bagaimana aku bisa kecewa dan gelisah gundah gulana jika Engkau selalu menghibur dan menyapaku mesra dengan segala kelembutan dan kerinduanMU.. ya ALLAH.. Bagaimana aku bisa merasa letih dan berbeban berat apabila dengan MU selalu terukir CINTA dengan pena Kasih Sayang meraih diriku.. mengambil beban dari pundakku.. ya ALLAH..

Tuhan Engkau sungguh baik selalu hadir menemani dalam setiap langkah langkahku.. dibalik suka duka Engkau bersemayam.. meliputi nikmat dan sengsara.. dalam baik dan buruk tetap ke melihatMU.. yayaya.. kumerasakan aku berjalan begitu dekatnya dengan kehadiranMU.. yayaya.. sungguh dekat.. sangat dekat.. Seakan akan sungguh tiada berjarak..

Kala ku coba untuk menghampiriMU dikeheningan malam.. Baru kuterduduk.. Engkau sudah datang menghampiriku sendiri.. menyapaku terlebih dahulu dalam alunan desahan nafas dan simpony getaran halus nikmat merona.. alam semesta berdendang bersama menemani memuja Sang Kekasih Tercinta..

Apakah aku bisa mengeluh atau meminta ?.. tidak sedikitpun tiada berani ku mengeluh apalagi untuk meminta.. Seolah semuanya hilang lenyap sirna ditelan kerinduan yang selalu datang menyambut menghampiriku mesra.. Lupa.. ya lupa.. dalam pelukanNYA.. lidah kelu tiada dapat berkata apalagi meminta.. sekujur tubuh kaku terserap.. tinggalah kesadaran tersisa dalam penyaksian yang tiada..

Ya ALLAH.. sungguh hanya tersisa tangis sujud syukur nikmat dan penyerahan diri total kepadaMU.. tersungkur lemah tiada daya upaya.. Dalam kelemahan sangat sapaan itu terasa menggetarkan sang diri terbang melayang hilang kesadaran.. yayaya.. akhirnya tiada bersisa.. kesadaranpun hilang lenyap.. entahlah.. tiada ada tiada ada yang ada..

Hilang Lenyap dalam pelukan Kebesaran dan Keajaiban ALLAH

2 komentar:

Proses Pemurnian Penyerahan Diri Kepadanya

Dalam KEHIDUPAN di alam DUNIA ini.. yang sering dikatakan KEHIDUPAN ini hanyalah sekedar Permainan dan Senda Gurau belaka.. manusia di berikan kebebasan untuk MENGATUR KEHIDUPANNYA masing masing.. semua terserah kepada PRIBADInya masing masing apakah mau MENGATUR DIRINYA sendiri menjadi SANG MAHA MENGATUR atau menyerahkan KEHIDUPANnya kepada SANG MAHA MENGATUR.. semua tentunya memiliki konsekuensi masing masing..

MANUSIA yang berusaha MENGATUR Kehidupan dirinya sendiri dan berlaku menjadi SANG MAHA MENGATUR mereka akan HIDUP di bawah ANGAN ANGAN ILUSI IMAJINASI AKAL PIKIRANnya yang terus melambung TINGGI.. mereka TIADA MENYADARI akan berusaha untuk mencapai TUJUAN dan CITA CITAnya dengan berbagai cara tak perduli apakah itu baik atau buruk bahkan jika perlu sikut kiri sikut kanan mengorbankan orang terdekat sekalipun hanya untuk memenuhi AMBISI dan KEEGOAN mereka sendiri.. Tanpa tersadari karakter karakter mereka berubah drastis bagaikan BINATANG BUAS yang siap menerkam mangsanya dan selalu mengintip kelemahan lawan maupun kawannya dari berbagai sudut,,

MANUSIA yang seperti ini akan HIDUP bertuhankan UANG dan segala macam bentuk KEMEWAHAN dan KENIKMATAN DUNIAWI.. Mereka akan meninggalkan TUHAN SEJATI dan HIDUP tanpa KASIH SAYANG.. bagaikan srigala berbulu domba yang sangat berbahaya.. tetapi sesungguhnya mereka tiada menyadari pula bagaikan sedang menggali kuburannya sendiri karena mereka HIDUP dalam segala HASRAT NAFSU ANGKARA MURKA yang melahirkan WAS WAS KHAWATIR CURIGA SYAK WASANGKA berbuah KETIDAK TENANGAN JIWA.. selalu dikuasai oleh sifat sifat buruknya sehingga hidup dalam berbagai dilema yang memacu pribadinya.. hingga bersiaplah untuk selalu HIDUP STRESS dan DEPRESI berkepanjangan..

Dan Inilah sesungguhnya Gambaran Kehidupan dunia saat ini yang sedang terjadi disekeliling kita.. ZOMBIE penghisap DARAH bergentayangan memangsa dengan berbagai cara.. Tak perduli lagi dengan sekelilingnya.. kehilangan arti dan makna CINTA KASIH SAYANG.. bahkan menganggap kata CINTA dan KASIH SAYANG sebagai satu hal yang janggal.. padahal jika tersadari bagaimana KEHIDUPAN DUNIA ini bisa berputar terus dari masa ke masa tanpa KASIH SEJATI,,..

MANUSIA yang menyerahkan segala Pengaturan KEHIDUPANnya kepada SANG MAHA MENGATUR.. Jika manusia sudah mulai melatih diri untuk hidup atas pengaturan ALLAH TA'ALLA dan mereka mulai belajar hidup berserah diri dan PASRAH SUMARAH kepada KEHENDAK TUHAN.. Nah mungkin dari arti dan makna kedalaman BERSERAH DIRI dan PASRAH SUMARAH ini kita bisa mengambil dan membagi secara garis besar menjadi 2 (DUA) bagian :

PERTAMA

Dikenal satu istilah MANUSIA yang berencana tetapi TUHAN yang menentukan.. sehingga biarlah manusia berencana dan bercita cita tetap hasilnya kita serahkan kepadaNYA.. Gantungkan cita citamu setinggi langit dan bekerjalah sekuat tenagamu dan hasilnya engkau serahkan kepadaNYA.. sebagaimanapun yang diridhoi olehNYA itulah rejeki kita dan bagian kita yang HAQ.. mereka hidup mulai melangkah dan berusaha menerima apapun keputusan TUHAN.. selalu meminta dan memohon serta membujuk TUHAN untuk memenuhi CITA CITA mereka yang walaupun pada akhirnya mereka berusaha untuk menyadari dan mengembalikan serta belajar menerima PENGATURAN TUHAN atas diri mereka.. mereka sudah melangkah lebih baik dengan mulai belajar berserah.. mulai bisa membedakan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk.. yang mana yang benar dan yang mana yang salah.. sehingga mereka sudah mulai belajar untuk berbuat yang baik dan yang benar..

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS Al An’aam : 32)

Mereka mulai berhati hati dalam melangkah.. mulai belajar untuk mengumpulkan bekal untuk kelak kehidupan di akhirat nanti.. walau sejujurnya mereka masih BERDAGANG dengan TUHANnya sehingga terkadang mereka terlarut dalam RASA PERASAAN NEGATIFNYA dan mulai sedikit kecewa jika Keinginannya tak terpenuhi walaupun kadang kesadarannya bangkit kembali untuk belajar menerima.. sehingga mereka hidup terkadang jika sedang baik kehidupan lahir bathinnya mereka akan Hidup dalam KETENANGAN JIWA berbuah kedamaian hati dan kebahagiaan HIDUP begitupun sebaliknya jika kehidupan lahir bathinnya sedang diuji berbagai tekanan hidup yang menekan dengan keras maka hilanglah KETENANGAN JIWAnya ... KEDAMAIAN berganti dengan NELANGSA...

‎::::: Bagian DUA

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan permainan belaka. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS Al Ankabut : 64)

MANUSIA yang benar benar telah menyerahkan seluruh KEHIDUPAN DIRINYA kepada SANG MAHA MENGATUR.. mereka adalah manusia yang telah sungguh sungguh BERSERAH DIRI TOTAL Kepada ALLAH.. HIDUP dalam SAJATINING PASRAH SUMARAH.. maka hilanglah sudah seluruh rasa WAS WAS KHAWATIR dalam DADA bergantikan KETENANGAN JIWA yang LANGGENG.. mereka telah bangun dari mimpi indah tidur dalam selimut yang nyaman.. sehingga hilanglah seluruh bayangan yang selalu menyelimuti.. bagaikan hidup dalam 2 alam sekaligus,,. mereka berjalan di ALAM DUNIA dan ALAM KEABADIAN.. ooo.. bagaimana bisa... mereka HIDUP dalam DIAM.. HENING.. bertemankan DESIR angin alam KEABADIAN.. mencipta dan berkarya dalam KASIH SAYANG SEJATI..

HIDUP adalah SAAT INI.. masa lalu adalah LAMUNAN... masa depan adalah IMAJINASI.. dan HIDUP adalah SAAT INI.. apapun yang tersaji dalam kehidupan mereka SAAT INI mereka hadapi dalam DIAM.. yayayaya.. mereka akan HIDUP dalam kondisi State NO MIND.. bahkan mungkin sudah benar benar DIAM.. sehingga yang berfungsi adalah RASA SEJATI.. YANG HIDUP dalam dirinya.. mereka hidup dipimpin oleh KESADARAN sehingga setiap langkahnya dalam DIAMnya adalah SANG KESADARAN yang mengambil keputusan dalam setiap langkahnya.. seorang yang mengambil keputusan dalam DIAM maka apa apapun yang dihasilkannya sungguh mengejutkan dan tak tertangkap LOGIKA AKAL PIKIRAN.. karena selalu maju beberapa langkah kedepan berikut dengan sebab akibatnya sudah tergambarkan semuanya.. sehingga yang dihasilkan dalam DIAM adalah KEPUTUSAN yang BIJAKSANA....

Mereka HIDUP dalam KETENANGAN JIWA yang LANGGENG.. selalu mengalirkan CINTA dan KASIH SAYANG terhadap sesamanya.. Mereka sudah benar benar menyerahkan pengaturannya kepada ALLAH.. meninggalkan pengaturan dan rancangan rancangan akalnya sendiri.. selalu hidup dalam "kekinian" dan spontanitas, mengikuti alur ceritaNYA saja. membuang jauh jauh bayangan bayangan hidup yang menimbulkan ketakutan ketakutan batiniah yang membangkitkan angan angan ilusi dan imajinasi.. Bayangan yang mendatangkan rasa gelisah.. kegalauan,.. kekhawatiran.. was was.. takut ini.. takut itu.. karena mereka sudah sungguh sungguh BERSERAH DIRI TOTAL kepadaNYA.. HIDUP PASRAH SUMARAH SEJATI.. HIDUP SEJATI yang TIADA BAYANGAN lagi.. HIDUP dalam STATE NO MIND.. Bahkan mungkin saja karena ANUGERAH KASIH SAYANGNYA mereka dimasukkan dalam HIDUP yang bukan sekedar ZERO MIND lagi tetapi seluruh JIWA RAGA PIKIRAN PERASAAN dan HATINYA bahkan DIRI YANG HIDUPnya sudah dalam POSISI ZERO.. maka SANG KESADARAN selalu berperan aktif secara otomatis dalam kehidupannya selama 24 jam sehari.. di ibaratkan siapa yang berkata.. siapa yang mendengar.. siapa yang melihat.. siapa yang bergerak.. selain SANG PEMILIK KESADARAN... dan diri ini ternyata hanyalah manusia bodoh yang tiada berilmu dan tiada daya upaya.. yang tertinggal HANYA DADA YANG HIDUP dan MENGHIDUPI serta MEMBERI HIDUP...   wallahualllaaammm... salam KASIH..

0 komentar:

Pintu Kesadaran, Tanpa Rasa Kesadaran

Dalam kejatuhannya sosok manusia hina hilang daya dan upaya
Kiri kanan tembok dinding jalan buntu tiada ada pintu pemecahan
Sahabat dan Kerabat angkat tangan tiada mampu membantu lagi
Badan tersiksa terpuruk terjerembab dalam kubangan nista mendera

Tersujud di pojok kamar beralaskan sajadah menggenggam alquran
Seolah terjengak menyadari kesalahan serta keserakahan nafsu hina
Pikiran melayang jauh terbang mengkaji perjalanan yang lewat lalu
Terkurung dalam penyesalan yang sangatlah dalam memakan jasad

Badan kurus lemah lunglai habis dimakan persoalan datang menerjang
Akhirnya tertunduk menyesali perbuatan kotor penuh nafsu merajalela
Menangis.. menjerit menumpahkan ampun dan sesal pada Sang Khalik
Teringat diri sekian lama tiada memperdulikan Sang Maha Penguasa

Isi hati keluar sederas air mata penyesalan yang mengalir kencang
Menyadari diri lemah tiada berdaya pasrahkan seluruh diri hina kotor
Jiwa meradang pekikan permohonan ampun dan tobat yang tulus ikhlas
Tersungkur sudah sampai pagi menjelang datang menghampiri diri

Hati tiba tenang Jiwa berhenti bergejolak seolah doa telah terjawab
Perubahan dahsyat terjadi secepat kilat berbalik arah menuju kebaikan
Hidup khusu sabar tawakal mendirikan shallat menebar amal sesama
Tiada sadar mulailah berbangga diri dan ujub merasa diri sempurna

Perputaran roda kehidupan bergulir naik terus menjulang tinggi ke atas
Mulai sukses duniawi di junjung tinggi penuh kesombongan menantang
Tiada menyadari kesucian diri terkikis sedikit demi sedikit hilang habis
Kembali ke arus perputaran lama yang dulu menjerat dan menghancurkan
 
Fitrah Diri dalam kelemahan terpuruk kejatuhan di dapat dengan mudah
Terlebihlah sulit untuk menjaga kesucian diri dari pada saat meraihnya
Hiduplah Eling dalam kesadaran yang tiada pernah lupa selalu ingat DIA
Waspada dalam setiap langkah dan mengambil hikmah yang terselubung

Saat jatuh menyerahkan diri bulat bulat dalam la hwalla walla quwata
Tiadalah manusia menyadari di dalam hatinya telah lahir bayi manawi
Benih CINTA dan benih IMAN telah disemaikan dalam ladang JIWA
Bayi dan benih yang seharusnya dirawat baik hingga bertumbuh subur

Yayaya.. sedikit yang memperhatikan apa yang terjadi hingga diri lengah
Frekuensi hati saat jatuh terpuruk dan menangis menyerahkan diri bulat
Jangan frekuensi dilupakan melainkan jaga dalam hidup dan saat hampiriNYA
Biarkanlah Frekuensi hati kita semakin hari semakin halus dan halus lembut

0 komentar:

Jasad, Jiwa, Ruh dan Hati dalam Al-Qur’an

Secara umum, manusia hanya mengenal dirinya hanya terdiri atas jasad dan ruh. Mereka tidak memahami unsur-unsur yang ada di dalam dirinya. Untuk melihat masalah ini, secara normatif kita dapat menelusurinya di dalam Al-Qur’an. Kami akan mencoba mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas masalah tiga unsur manusia: Jasad, Jiwa dan Ruh.

Mari kita awali dengan salah sati ayat dalam Al-Qur’an Surah Shaad [38]: 71-73, yang terjemahannya sebagai berikut: Ingatlah ketika Tuhan mu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadianya, maka Ku tiupkan kepadanya Ruh Ku. Maka hendaklah kamu tunduk bersujud kepadanya. Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuannya.

Kita juga bisa melihat pada ayat lain. Allah menjelaskan tentang penciptaan jiwa (nafs) di dalam Surah Asy Syams [91]: 7-10, yang terjemahannya dapat kita baca sebagai berikut: Dan demi nafs (jiwa) serta penyempurnaannya, maka Allah ilhamkan kepada nafs itu jalan ketaqwaaan dan kefasikannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikannya dan sesungguhnnya rugilah orang yang mengotorinya.
Selain itu, kita juga dapat menelusuri penjelasan Allah tentang kejadian jasad (jisim) dalam Al- Quran Surah Al-Mukminun [23]: 12-14, yang artinya sebagai berikut: Dan sesungguhnya Kami telah menciptkan manusia dari saripati dari tanah, Kemudian jadilahlah saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-tulang, lalu tulang-tulang ini Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk berbentuk lain, maka maha suci Allah. Pencipta yang paling baik.

Ayat tentang Jasad
Jasad atau jisim adalah angggota tubuh manusia yang terdiri atas mata, mulut, telinga, tangan, kaki dan lain sebagainya. Ia dijadikan atau berasal dari tanah liat yang dalam proses penciptaan termasuk dalam derejat paling rendah di bandingkan api dan nur. Kondisi dan sifatnya dapat mecium, meraba, dan melihat segala sesuatu yang ada di depannya, terutama yang bersifat material. Dari jasad ini timbullah kecenderungan dan keinginan yang disebut Syahwat. Ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ali Imran [3]: 14, yang artinya: Dijadikan indah pada pandangan manusia , merasa kecintaan apa-apa yang dingininya (syahwat) iaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang bertimbun dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatan ternakan dan sawah ladang, Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah tempat sebaik-baik kembali.

Ayat tentang Jiwa (Nafs)
Mengenai nafs ini, kebanyakan orang menghubungkan diri manusia atau jiwa. Padahal sesungguhnya berkaitan dengan derejat atau kedudukan manusia yang paling rendah dan yang paling tinggi. Jiwa ini memiliki dua jalan iaitu: (a) Menuju hawa nafsu (nafs sebagai hawa nafsu) dan (b) Menuju hakikat manusia (nafs sebagai diri manusia).

Hawa nafsu. Hawa nafsu lebih cenderung kepada sifat-sifat tercela, yang menyesatkan dan menjauhkan dari Allah. Sebagaimana Allah Taala berfirman surah (Shaad :26) yang bermaksud: ..... dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, kerana ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah

Hubungan Hati dan Hawa Nafsu.
Hati memainkan peranan yang sangat penting dalam diri manusia ia menjadi sasaran utama kepada Syaitan. Syaitan sedaya upaya menutupi hati manusia dari menerima Nur llahi. Sebagaimana sabda Rasulullah yang bermaksud: Jikalau tidak kerana syaitan-syaitan itu menutupi hati anak Adam, pasti mereka boleh milihat kerajaan langit Allah

Cara syaitan menutupi hati manusia itu dengan cara –cara tertentu iaitu dengan menghidupkan hawa nafsu tercela dan yang membawa ke arah maksiat. Semuanya sudah tersedia berada adalam diri manusia, ianya dikenali dengan nafsu ammarah bissu, nafsu sawiyah dan nafsu lawammah..
 
Para ahli tasawwuf mengatakan bahawa syaitan (anak iblis) memasuki hati manusia melalui sembilan lubang anggota manusia iaitu dua lubang mata, dua lubang hidung, kedua lubang kemaluan dan lubang mulut. Buta manusia bukan buta biji matanya tetapi buta hatinya sebagaimana bukti yang dijelaskan dalam Firman Allah dalam surah (Al Hajj :46) bermaksud: Kerana sesungguhnya bukan mata yang buta, tetapi yang buta ialah hati di dalam dada.

Mereka juga mengatakan yang membutakan hati ialah kejahilan atau tidak memahami tentang hakikat perintah Allah SWT. Kejahilan yang tidak segera diubati akan menjadi semakin bertimbun. Allah SWT berfirman dalam surah (Al Baqarah:2-9) yang bermaksud: Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka yang menipu diri sendiri, sedangkan mereka tidak menyedarinya.

Demikian bahayanya penyakit hati yang dihembuskan syaitan melalui hawa nafsu manusia. Sehingga Rasulullah pernah berpesan setelah kembali dari perang Badar. Beliau bersabda : Musuhmu yangterbesar adalah nafsymu yang berada di antara kedua lambungmu (Riwayat Al-Baihaki)

Jihad yang paling utama adalah jihad seseorang untuk dirinya dan hawa nafsunya (Riwayat Abnu An-Najari)

0 komentar:

Belajar Ilmu Ma'rifattullah I

Catatan ini disampaikan dengan menukil dari beberapa kitab Ilmu Ma'rifattullah yang banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia dan juga dari beberapa nara sumber yang tidak diragukan pemahaman dan kemampuan ilmunya namun dalam beberapa hal metode penyampaiannya telah dimodifikasi sedemikian rupa agar lebih mudah dipahami khususnya bagi umat yang belum pernah belajar Ilmu Ma'rifattullah.

ILMU MA'RIFATTULLAH adalah Ilmu KeTuhanan atau ilmu Tauhid biasa juga disebut Ilmu Keyakinan atau Ilmu kebatinan yang meng ESA kan TUHAN dapat membersihkan hati dan jiwa sehingga siapapun yang memahaminya pasti akan menjadikan JIWA nya  Tenang dan damai sehingga sangat layak dan wajib di pelajari oleh seluruh umat islam tanpa terkecuali.

Maksud dan tujuan catatan ini adalah:
  1. Untuk memberikan gambaran sederhana tentang ajaran AGAMA ISLAM yang diyakini banyak pihak adalah ajaran agama yang RAHMATAN LIL ALAMIN (Membawa rahmat bagi lingkungan sekitarnya) namun belakangan ajaran ISLAM ini dipertanyakan kembali karena banyaknya kasus - kasus Terorisme yang mengatasnamakan ISLAM yang jelas-jelas membawa bencana bagi lingkungan disekitarnya.
  2. Untuk memberikan gambaran bahwa Islam adalah agama yang damai dan penuh cinta kasih namun belakangan diragukan karena banyak terungkap kekejaman para majikan yang kesemuanya beragama ISLAM namun  menyiksa pembantunya sendiri tanpa belas kasih dan kejam.
  3. Untuk memberikan gambaran Bahwa sebenarnya ISLAM adalah satu dan bukan terdiri dari golongan-golongan yang kesemuanya mengaku paling benar.
Namun Saya menyarankan dan menghimbau:
  1. Bagi siapa saja yang membaca catatan ini agar tidak mempelajari lebih dalam secara otodidak (belajar sendiri) karena bisa mengakibatkan STRES TINGKAT TINGGI.
  2. Bagi golongan yang FANATIK bahwa segala sesuatu harus ada dalil-dalilnya baik dari alquran maupun Hadist sebaiknya tidak membaca catatan ini karena hampir semua uraian bersifat GHAIB atau tanpa dalil sehingga terkesan BID'AH (mengada-ngada) jika dipaksakan membaca hanya akan menimbulkan kebencian dan Fitnah.
  3. Bagi golongan yang ANTI  GOLONGAN  SUFI  dengan AJARAN TASYAUF nya sebaiknya tidak membaca catatan ini karena jika anti pada ajaran SUFI dengan TASYAUF nya berarti ANTI JUGA dengan ILMU MA'RIFATTULLAH yang menjadi pedoman hidup GOLONGAN SUFI.., dan dalam catatan ini yang di bahas adalah ILMU MA'RIFATTULLAH.
  4. Bagi golongan yang ANTI HIDUP bertoleransi atau ANTI HIDUP berdampingan dengan UMAT AGAMA LAIN sebaiknya tidak membaca catatan ini karena ILMU MA'RIFATTULLAH yang dibahas tidak mengenal perbedaan AGAMA dan mengajarkan cinta kasih pada sesama mahkluk TUHAN,jika dilanjutkan membaca catatan ini dijamin akan mengalami STRES TINGKAT TINGGI.
  5. Bagi golongan yang FANATIK PADA GOLONGANNYA SENDIRI atau golongan yang mengaku paling benar sebaiknya tidak membaca catatan ini karena akan berdampak semakin FANATIK sebagai golongan yang paling benar atau malah akan merasa KEBENARAN YANG DI YAKINI SELAMA INI hanya kulit-kulitnya saja dan sia-sia.
  6. Bagi yang sudah belajar dan memahami Ilmu Ma'rifattullah cukup catatan ini sebagai bahan perbandingan saja dan gak perlu repot-repot mendebat apapun alasannya.

Dasar dari catatan ini adalah menjelaskan metode gambar (Terlampir) tentang RAHASIA dan HIKMAH KALIMAT TAUHID ...LA ILAHAILALLAH  (Tidak ada Tuhan selain Allah) yang terdapat dalam Dua kalimat Syahadat, yaitu:

AKU BERSAKSI BAHWA TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN AKU BERSAKSI BAHWA MUHAMMAD ADALAH UTUSAN ALLAH.

Sebagian umat islam menganggab 2 (Dua) kalimat syahadat tersebut diatas nampak biasa saja namun terasa istimewa disaat menjadi SYARAT UTAMA yang harus dibaca jika seseorang ingin masuk agama ISLAM...,bagi yang sudah beragama islam DUA KALIMAT SYAHADAT selalu di baca setiap saat menjalankan ritual sholat,acara pernikahan atau acara ritual ibadah lainnya jadi dalam kehidupan sehari hari DUA KALIMAT SYAHADAT  biasanya hanya dijadikan sebagai kelengkapan RITUAL Ibadah.

Saya banyak menemukan kitab - kitab yang membuka makna dan Hikmah dua kalimat syahadat tersebut yang bagi orang awam seperti saya sangat menarik sekaligus ANEH .......Aneh karena tidak ada dasar atau dalil pendukungnya dan menarik karena yang menyampaikan makna dan hikmah adalah Ulama-ulama besar yang terkenal bahkan semua AULIA/WALI memiliki kitab yang membahasnya.

Karena sifatnya yang RAHASIA dan terkesan SAKRAL maka tidak semua muslim mengetahui atau memahami makna yang sebenarnya padahal seharusnya semua muslim WAJIB MENGETAHUI DAN MEMAHAMINYA. 

Dalam Ilmu ma'rifattullah ..kalimat LA ILAHAILALLAH menjadi kunci pembukanya,dari sekian banyak metode pembukanya saya memilih metode yang sederhana sesuai dengan gambar terlampir,berikut penjelasannya: 

HAKEKAT MANUSIA dan NUR MUHAMMAD. 
الله
AF'AL
TUBUH..... Yaitu:  Tubuh yang dimaksud disini adalah tubuh manusia normal ataupun cacat sebagai mana yang kita  ketahui namun walaupun yang dimaksud adalah tubuh manusia para ahli ma'rifat menyebutnya BANGKAI MANUSIA  dan bangkai manusia ini memiliki RUH yang menjadikan tubuh manusia tersebut menjadi HIDUP. Pemahaman bahwa manusia adalah mahkluk yang sempurna adalah ketika TUBUH menyatu dengan RUH dan menjadikannya  HIDUP.

Pada Tubuh manusia inilah ditemukan banyak perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain,seperti :
  1. Perbedaan warna Kulit,ada yang berkulit hitam,ada yang berkulit putih,atau berkulit warna lainnya.
  2. Perbedaan bentuk pisik,ada yang besar dan ada yang kecil karena proses adaptasi lingkungan tempat tinggal.
  3. Perbedaan Adat Istiadat atau kebiasaan karena faktor alam tempat tinggalnya,seperti jenis makanan yang dimakannya.
  4. Perbedaan suku bangsa sesuai dengan letak geografi tempat tinggalnya.
  5. Seiring kemajuan tehnologi ditemukan juga adanya perbedaan karena kelainan GEN atau HORMON pada tubuh manusia yang berakibat berbeda secara pisik dan mental seperti BENCONG atau WARIA atau bahkan IDIOT dan lain lain.
  6. Perbedaan intelek (kepintaran dan kecerdasan) merupakan perbedaan dari sebuah proses pertumbuhan manusia dari mulai anak-anak sampai dewasa yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kebiasaan..., dari sinilah AJARAN AGAMA tertentu bisa masuk dan akan mempengaruhi segala adat kebiasaan serta budaya suatu kaum.
Dari semua perbedaan yang ada hanya ada satu kesamaan yang dimiliki oleh manusia yaitu memiliki NYAWA atau RUH yang berasal dari asal yang sama.

إله                        إلا
ASMA  ------   SIFAT
HAKEKAT MANUSIA, Yaitu: HAKEKAT MANUSIA adalah Yang sebenar-benarnya manusia ...,Para kyai dan juga para ahli ma'rifat serta para ulama sufi sepakat bahwa hakekat manusia adalah RUH. dan NUR MUHAMMAD pada diri manusia ada pada RUH.

Ruh ini memiliki banyak nama seperti, NYAWA, ARWAH, RUHUL KUDUS, JIWA, BATIN, SANUBARI, Dan lain-lain. Dalam beberapa ayat alquran manusia di panggil dengan sebutan "HAI JIWA YANG TENANG......."

Pemahaman "Barang siapa yang kenal dirinya maka dekatlah dia dengan TUHANNYA ada pada tahapan ini, yaitu:

HAKEKAT DIRI adalah  RUH ... dan RUH bagian dari NUR MUHAMMAD.. dan NUR MUHAMMAD bagian dari  TUHAN.................(Senjutnya pembahasan soal RUH ini akan di sampaikan pada catatan selanjutnya)

لا
DZAT
RAHASIA
NUR MUHAMMAD, Yaitu: Tempat yang tidak bertempat atau kososng lalu ada yang pertama kali diciptakan yaitu NUR MUHAMMAD yang meliputi segala sesuatu.

Hadis: 
Sahabat bertanya :  Ya Rasulullah,apa yang pertama kali diciptakan ketika segala sesuatu belum ada ?
Rasulullah menjawab: yang pertama kali ada adalah NUR nabimu yaitu NUR MUHAMMAD
(Bukhari)

Nur Muhammad inilah yang selanjutnya dikatakan dan diyakini sebagai bagian dari TUHAN YME ,banyak ibarat atau kiasan tentang hal ini,misalnya  :

1.  Dari DATUK SANGGUL dalam kitab BARENCONG  di syair SARABA EMPAT ( Serba Empat ) :

NUR MUHAMMAD Bermula nyata
Asal jadi alam semesta
Seumpama Api dengan panasnya
itulah  MUHAMMAD DENGAN TUHANNYA.

2.  Dari para Ahli Ma'rifat  :

Ibarat TUHAN  itu air di laut yang tenang
maka MUHAMMAD adalah Ombaknya
dan BUIH dari Ombak adalah alam semestanya.

Ibarat TUHAN itu Kapas
maka MUHAMMAD adalah KAINNYA
Dan PAKAIAN dari KAIN adalah Alam semestanya

Dari sekian banyak kiasan yang paling indah menurut saya adalah :

NUR MUHAMMAD adalah bagian dari TUHAN dan NUR MUHAMMAD  ibarat sebuah TITIK dan TITIK ini ada dimana saja dan meliputi apa saja,contoh  :
  1. Jika  menulis angka- angka ( 1,2,3,4,5,6,7,8,9,0 ) pasti diawali dan diakhiri oleh sebuah TITIK.
  2. Jika Menulis hurup apa saja ( a,b,c,d,e,f,g, dst....) pasti diawali dan diakhiri oleh sebuah TITIK.
  3. Jika Menggambar apa saja ( Bulat,persegi,segitiga,dan lain - lain ) pasti diawali dan diakhiri oleh sebuah TITIK.
Jadi angka - angka ( 1,2,3,4,5...dst ),hurup-hurup ( a,b,c,d, dst...) dan gambar-gambar adalah :
  • Ibarat Mahkluk yaitu : ....Hewan dan tumbuhan yang terdiri dari berbagaimacam spesiesnya dan juga ibarat MANUSIA YANG TERDIRI DARI BERBAGAI MACAM RAS DAN SUKUnya juga termasuk JIN.
  • Ibarat seluruh benda- benda dengan segala bentuk dan sifatnya ( Tanah, air, udara, api, dll )
Dari uraian tersebut diatas maka diharapkan semua umat muslim bisa memahami bahwa Manusia yang berbeda RAS,SUKU,ADAT dan AGAMA sebenarnya sama dan berasal dari satu yang sama yaitu NUR MUHAMMAD dan NUR MUHAMMAD adalah bagian dari TUHAN.

0 komentar:

Belajar Tasawuf Cinta

Bukan rahasia umum lagi kalo TASAWWUF mendapat gelar " kehormatan " sebagai ajaran yang SESAT dan MENYESATKAN..., padahal TASAWWUF itu adalah sebuah metode untuk mempermudah pemahaman agama islam dan bukan " ajaran baru yang bertentangan dengan syareat islam.Sebagai gambaran berikut ini disampaikan beberapa hal pokok yang di pelajari dalam majelis TASAWWUF, semoga bermamfaat dan gak malah bikin mumet,muyek,puyeng dan sumpek......heheheh

PEMAHAMAN TENTANG ISLAM DAN SYAHADAT
Allah swt berfirman:       
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya Taqwa kepadaNYA, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam “. (Alquran Surat Ali Imran 102)
Beriman artinya PERCAYA dan orang yang beriman itu tidak harus beragama Islam tapi bisa siapa saja dan beragama apa saja, dan berdasarkan  Firman Allah swt tersebut maka ada kewajiban bagi orang yang beriman (Percaya) itu,  yaitu:

1. MENJADI ORANG YANG BERTAQWA SEBENAR-BENARNYA TAQWA KEPADA ALLAH SWT

Untuk bisa menjadi orang yang sebenar-benarnya Taqwa kepada Allah swt maka harus tahu ilmunya dan dengan ilmu itu keimanan menjadi semakin kuat dan tak tergoyahkan atau disebut TAQWA dan ilmu yang di maksud adalah ILMU SYAREAT, ILMU TAREKAT , ILMU HAKEKAT dan ILMU MA’RIFATTULLAH.

Jadi Taqwa sebenar-benarnya taqwa hanya bisa di capai melalui pemahaman dan pengamalan ke 4 tingkatan Ilmu tersebut.

2. MENJADI ORANG YANG BERAGAMA ISLAM.

Sebelum BERAGAMA ISLAM harus tahu terlebih dahulu apa yang disebut AGAMA ISLAM atau apa yang dimaksud dengan ISLAM?
Uraian tersebut diatas adalah salah satu contoh pemahaman yang mendasar dalam TASAWWUF yang menekankan pada setiap orang untuk paham terlebih dahulu ILMUNYA sebelum melakukan suatu perbuatan baik dalam beramal ibadah maupun  dalam ucapan dan perbuatan.

Berikut sekilas pemahaman TASAWWUF tentang ISLAM atau AGAMA ISLAM, yaitu  :

ISLAM dalam arti syareat atau arti secara UMUM adalah; Bersaksi  atau mengucapkan kalimat Syahadat, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu,

Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah Saw:
Dari Umar radhiallahuanhu berkata: “Suatu hari Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Saw  tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya,  Hingga kemudian dia duduk dihadapan Rasulullah Saw lalu menempelkan kedua lututnya kepada  lutut Rasulullah Saw seraya berkata:

 “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”

Maka bersabdalah Rasulullah Saw: “ISLAM adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“,  (Hadist Riwayat Muslim) (hadist ini masih ada lanjutannya tentang Iman,Ihsan dan tanda – tanda ,Hari kiamat)

Berdasarkan hadist tersebut maka siapa saja yang Bersaksi  atau mengucapkan kalimat Syahadat, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu, disebut MUSLIM yaitu Orang yang telah beragama Islam.

Sedangkan ISLAM dalam arti HAKEKAT adalah BERSERAH DIRI PADA TUHAN YANG MAHA ESA , yang terdiri dari 2 golongan , yaitu ;

1.    GOLONGAN ISLAM BUKAN UMAT NABI MUHAMMAD SAW,
yaitu : Siapa saja yang berserah diri kepada TUHAN YANG MAHA ESA yang terdiri dari  :
  • Siapa saja yang Tidak beragama Islam atau NON MUSLIM.
  • Siapa saja yang beragama Islam tetapi tidak  menjalankan Hukum dalam agama Islam.
2.  GOLONGAN ISLAM UMAT NABI MUHAMMAD SAW, 
yaitu: Siapa saja yang telah berserah diri kepada TUHAN YANG MAHA ESA, bersaksi atau mengucapkan kalimat Syahadat, mendirikan sholat,menunaikan Zakat, Puasa Ramadhan dan pergi Haji jika mampu.

Dalam pemahaman TASAWWUF yang dimaksud BERSERAH DIRI PADA TUHAN YANG MAHA ESA  sama dengan BERSERAH DIRI PADA ALLAH SWT karena ALLAH SWT tiada lain adalah TUHAN YANG MAHA ESA sebagaimana firman Allah Swt dalam Alquran surat Ibrahim 59  :
“(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka di beri peringatan dengan NYA, dan supaya mereka mengetahui bahwasannya DIA adalah TUHAN YANG MAHA ESA dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran

Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka sangat jelas perbedaan arti ISLAM secara SYAREAT atau secara UMUM dengan arti ISLAM dalam pemahaman TASAWWUF yang berpedoman pada arti HAKEKAT.

Untuk memudahkan pemahaman tentang ISLAM maka dalam Metode Tasawwuf HAKEKAT ISLAM di uraikan huruf demi huruf dari kata ISLAM yang terdiri dari  :
  • Huruf  ALIF yang melambangakan Pengakuan akan ke esaan Allah swt,
  • Huruf SYIN sebagai panggilan  Nabi Muhammad Saw  sebagai penyampai kabar gembira adanya Al Quran dan As Sunnah.
  • Huruf LAM ALIF melambangkan kalimat tauhid  LAA ILLAHA ILALLAH  yang menjadi kalimat SYAHADAT yang pertama.
  • Huruf MIM melambangkan kalimat MUHAMMADARRASULULLAH yang menjadi kalimat SYAHADAT yang kedua.
Dari penjelasan ini maka akan Nampak jelas yang disebut sebagai GOLONGAN ISLAM UMAT NABI MUHAMMAD SAW, dan setelah memahami arti ISLAM tersebut maka seseorang di sebut telah BERIMAN atau PERCAYA yang selanjutnya masuk kedalam agama islam Umat Nabi Muhammad Saw.

Sebagai syarat sah nya seseorang telah beragama islam adalah dengan bersaksi atau mengucapkan kalimat SYAHADAT yaitu: “AKU BERSAKSI BAHWA TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN AKU BERSAKSI BAHWA MUHAMMAD UTUSAN ALLAH

Kalimat Syahadat berada pada urutan pertama dalam RUKUN ISLAM dan dari kalimat  SYAHADAT ini TAQWA SEBENAR-BENARNYA TAQWA dapat di capai dengan memahami dan mengamalkan HIKMAH YANG TERDAPAT DALAM KALIMAT SYAHADAT tersebut.

Karena adanya perbedaan pemahaman tentang HIKMAH YANG TERDAPAT DALAM KALIMAT SYAHADAT inilah akhirnya melahirkan tuduhan-tuduhan atau bahkan fitnah bahwa AJARAN Dalam TASAWWUF adalah SESAT dan MENYESATKAN karena daianggab tidak memiliki dalil-dalil yang sahih dari Al Quran dan AS Sunnah atau BID’AH (MENGADA-NGADA), sehingga tidak dapat diterima oleh semua umat islam.

Dalam pemahaman SYAREAT atau pemahaman yang UMUM seseorang telah masuk dalam Agama islam jika sudah mengucapkan kalimat SYAHADAT tak peduli apakah orang tersebut mengerti atau tidak dengan makna KALIMAT SYAHADAT yang diucapkannya namun berbeda dalam pemahaman TASAWWUF karena seseorang yang mengucapkan KALIMAT SYAHADAT harus paham makna kalimat tersebut yang diantaranya adalah HAK DAN KEWAJIBAN UMAT UNTUK MENGENAL ALLAH SWT SEBAGAI TUHANNYA sesuai Sabda Rasulullah saw  ;
 
AWALLUDDIN MA’RIFATTULLAH yang artinya AWAL BERAGAMA MENGENAL ALLAH

Dan oleh karena itu dalam pemahaman TASAWWUF orang yang beragama Islam terbagi menjadi 2 golongan yaitu  ;
1.  ISLAM INDALLAH, yaitu:         
Mereka yang Masuk di dalam Islam secara keseluruhan dengan memahami dan mengamalkan ILMU SYAREAT, ILMU TAREKAT, ILMU HAKEKAT dan benar-benar mengerti akan Allah dengan didasari ILMU MA’RIFATTULLAH, sehingga mereka dikatakan Islam di sisi Allah.
Surat Al Baqarah 208  :
" Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

2.  ISLAM INDANNAS, yaitu :
  • Mereka yang semenjak terlahir kedunia ini sudah di dalam keadaan beragama Islam karena Nenek Moyangnya, Datuknya, Kakek  Neneknya, Mama Bapaknya semua beragama Islam Padahal tidak mengerti dan mengenal akan Allah Swt. Mereka ini dikatakan Islam di sisi Manusia (Islam Keturunan).
  • Seseorang yang sebelumnya beragama lain atau belum beragama kemudian masuk kedalam  agama islam atau biasa disebut MU’ALAF.
Dalam TASAWWUF, Umat islam yang telah mengenal Allah swt sebagai Tuhannya disebut sebagai umat islam INDALLAH ( Islam Disisi Allah ) dan Untuk mencapai posisi sebagai seseorang yang beragama Islam INDALLAH maka harus ada bekal Ilmu yaitu Ilmu Ma’rifattullah.

Jadi  dalam TASAWWUF menegaskan bahwa setelah seseorang masuk dalam AGAMA ISLAM maka selanjutnya adalah MENGENAL ALLAH SWT terlebih dahulu  baru kemudian mendirikan Rukun Islam yang selanjutnya yaitu SHOLAT,PUASA DI BULAN RAMADHAN ,MENUNAIKAN ZAKAT,DAN NAIK HAJI JIKA MAMPU serta melaksanakan ibadah sunnah lainnya dengan landasan TAUHID yang telah di tentukan dalam Syareat Islam .

Hak dan kewajiban umat islam agar MENGENAL ALLAH SWT terlebih dahulu inilah yang menjadi POLEMIK atau akar MASALAH UTAMA sehingga TASAWWUF mendapat gelar “ KEHORMATAN “ sebagai AJARAN YANG SESAT dan  MENYESATKAN apalagi didalamnya ada orang – orang yang mendalaminya lebih dalam lagi yang disebut SUFI.

Dalam pemahaman yang umum TAUHID dalam ibadah adalah yang utama sebagaimana Firman Allah swt dalam Al Quran surat Al An-Am 162 :
" Katakanlah Sesungguhnya SHOLATKU ,IBADAHKU,HIDUP DAN MATIKU hanyalah untuk ALLAH ,TUHAN semesta Alam "

Dalam TASAWWUF, TAUHID harus berlandaskan ILMU MENGENAL ALLAH SWT agar tahu ALLAH yang menjadi TUJUAN karena ada istilah ALLAH sebagai sebuah Nama, Allah sebagai sebuah Hiasan dinding bahkan Allah sebagai nama salah satu berhala di jaman Jahiliyah, jadi dalam TASAWWUF dikenal istilah ILMU MA’RIFATTULLAH UNTUK MENYEMPURNAKAN TAUHID.

Kewajiban MENGENAL ALLAH SWT terlebih dahulu agar amal ibadah tidak menjadi sia-sia sebagaimana hadist Rasulullah saw  :

Sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw  :
“ Ya Rasulullah…..Amalan apakah yang lebih utama ?  “
Raslullah Saw menjawab:  “ Ilmu mengeal Allah ‘ Azza wa jalla…”
Sahabat bertanya kembali: “ Amalan Apa yang Baginda Kehendaki ?
Rasulullah Saw menjawab: “ Ilmu mengenal ALLAH yang bertasbih kepadaNYA segala sesuatu
Sahabat berkata lag : “ Kami menanyakan tentang amal tetapi Baginda menjawab tentang ilmu  “
Maka Rasulullah Saw  menjawab:
“ Bahwasannya sedikit amal adalah bermamfaat bila disertai dengan ilmu mengenal Allah dan bahwasannya banyaknya amal tidaklah bermamfaat bila tidak disertai ilmu mengenal Allah  “
( HR.Ibnu Birr dari Anas R.a )

Kewajiban MENGENAL ALLAH SWT terlebih dahulu agar amal ibadah tidak menjadi SYIRIK sebagaimana hadist qudsi dari Ali bin Abi Thalib r.a: Rasulullah Saw,bersabda:  Allah Swt berfirman: “Barang siapa berharap kepada selain AKU berarti tidak mengenalKU, barang siapa tidak menegenal-KU berarti tidak mengabdi kepada KU,barang siapa tidak mengabdi kepada KU maka berarti menjadi wajiblah kemurkaanKU,barang siapa takut kepada selain KU,halal baginya pembalasanKU“

Ali bin Abi Thalib ra. : Rasulullah saw bersabda: Allah swt berfirman :
“Barangsiapa berharap kepada selain-Ku,berarti dia tidak mengenal-Ku,barang siapa  tidak mengenal Ku, berarti tidak mengabdi kepada-Ku,Barangsiapa tidak mengabdi kepada-Ku, berarti telah melukai-Ku. Karena itu, dia yang Mengagungkan selain-Ku sebenarnya telah melukai dirinya sendiri.”

Berdasarkan kedua hadist Qudsi tersebut maka sangat jelas bahwa “ barang siapa  tidak MENGENAL ALLAH SWT , berarti TIDAK MENGABDI  kepada ALLAH SWT “ alias SYIRIK dalam beribadah.

Dan untuk MENGENAL Allah swt maka pintu masuknya melalui pemahaman KALIMAT TAUHID  LAA ILLAHA ILALLAH  dan KALIMAT ALLAH yang ada pada kalimat SYAHADAT.

Adapun Hikmah yang terdapat dalam kalimat SYAHADAT adalah  :

Makna Yang tersimpan dalam kalimat Tauhid  LA ILLAHA ILALLAH, yaitu  :
  • Pemahaman tentang NUR MUHAMMAD DAN HAKEKAT NUR MUHAMMAD yang menjadi Rahasia bagi manusia.
  • Pemahaman tentang HAKEKAT MANUSIA atau MENGENAL DIRI.
  • Pemahaman tentang SIAPA YANG BERSAKSI, APA YANG DISAKSIKAN dan APA BUKTI DARI KEBENARAN ADANYA YANG DISAKSIKAN.
  • Pemahaman  tentang Diri sebenar-benarnya Diri.
  • Pemahaman tentang 4 TINGKATAN ILMU DALAM ISLAM
  • Pemahaman tentang 4 TINGKATAN KEYAKINAN.
  • Pemahaman tentang 4 PINTU GERBANG ALAM.
Dasar pemahamannya dari sebuah hadist dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“Demi yang diriku ditangannya (kekuasaannya), jika sekiranya  langit dan bumi beserta isinya dan  apa-apa yang ada di antaranya dan apa-apa yang ada di bawahnya diletakkan disatu tempat pada  timbangan  dan kalimah La Ilaha Illallah disebelah yang lainnya, maka tempat  kalimah (La Ilaha Illallah) itulah yang lebih berat”. (Riwayat Al-Imam At-Thabrani)

Adanya pemahaman KALIMAT ALLAH yang ada di dalam kalimat tauhid LA ILLAHA ILALLAH, yaitu  :
  • Pemahaman Allah swt Tajalli ( Menyatu ) pada Muhammad Rasulullah Saw.
  • Pemahaman Allah swt meliputi dan ada pada diri tiap manusia melalui Hakekat Nur Muhammad.
  • Pemahaman Allah swt meliputi dan ada didalam segala sssuatu dialam semesta.
  • Pemahaman HAKEKAT SYAITAN.
Dasar pemahamannya adalah Firman Allah swt dalam Alquran surat Luqman 27  :
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta .ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya,niscaya tidak akan habis –habisnya dituliskan KALIMAT ALLAH ,sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana‘

Pemahaman makna atau Hikmah kalimat SYAHADAT ini menjadi KUNCI PEMBUKA PEMAHAMAN DASAR ILMU MA’RIFATTULLAH ( BACA SELENGKAPNYA DI KITAB TEBERUBUT / KUNCI PEMBUKA DAN RAHASIA ILMU MA’RIFATTULLLAH )

Setelah memahami uraian Hikmah atau makna kalimat SYAHADAT tersebut maka seseorang yang beriman akan menjadi TAQWA yang SEBENAR-BENARNYA TAQWA karena didasari oleh Ilmu yang baik dan benar sebagaimana yang diinginkan oleh Allah swt sebagaimana yang di isyaratkan dalam Alquran surat Ali Imran 102: ‘Hai Orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya Taqwa kepadaNYA, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam

1 komentar:

Ilmu Nur Muhammad

Pemahaman MENGENAL DAN BERTEMU ALLAH SWT SECARA TEORI ILMU dimulai dari pemahaman adanya DZAT MAHA MUTLAK ALLAH yang menjadi NUR MUHAMMAD sebagai dasar pemahaman untuk bisa Memahami,Mengenal,melihat dan Meyakini serta bisa menjelaskan bahwa DZAT MAHA MUTLAK ALLAH meliputi dan ada didalam segala sesuatu di alam semesta ini, 

Dalam TASAWWUF metode pengenalan ALLAH SWT YANG MELIPUTI, DAN ADA DIDALAM SEGALA SESUATU DI ALAM SEMESTA ini melalui pemahaman HAKEKAT NUR MUHAMMAD  namun tidak semua umat islam dapat menerimanya terutama umat islam yang FANATIK PADA HANYA YANG TERTULIS DALAM ALQURAN DAN AS SUNNAH saja atau golongan ANTI TASAWWUF……….

Pertentangan terjadi karena adanya perbedaan pemahaman tentang MAHKLUK PERTAMA yang di ciptakan oleh Allah swt, yaitu :

Pertama, Golongan TASAWWUF menyatakan bahwa NUR MUHAMMAD adalah mahkluk pertama yang di ciptakan oleh Allah swt yang menjadi RUH bagi sekalian Alam semesta dengan dalil Hadist  :
Hadist di dalam kitab "Kashf al- Al-Khafa'wa Muzil al-Ilbas 'Amman Ishtahara min al- Ahadith 'Ala Alsinatin- Nas',  Oleh Al-'Aljuni (men.1162 Hijrah)  Rasulullah Saw :
"Yang pertama dijadikan Allah ialah nur Nabi engkaumwahai Jabir". Diriwayatkan oleh 'Abd al-Razzaq dengan sanadnya dari Jabir bin 'Abd Allah dengan lafaz: Katanya: Aku berkata: Wahai Rasulullah,Kedua orang tua hamba menjadi tebusan, beritahu kepada hamba tentang perkara terawal yang dijadikan Allah sebelum segala sesuatu. Jawab Baginda: Wahai jabir, sesungguhnya Allah jadikan sebelum segala sesuatu nur Nabi engkau dari Nur-Nya.

Hadist :
Diriwayatkan dari Abdurrazaq ra yang diterimanya dari Jabir ra, bahwa Jabir pernah bertanya kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apakah yang mula-mula sekali Allah jadikan? Rasulullah menjawab: "Sesungguhnya Allah ciptakan sebelum adanya sesuatu adalah nur Nabimu dari Nur-Nya."

Hadist ini oleh mereka yang ANTI TASAWWUF di nyatakan sebagai HADIST PALSU atau HADIST DHOIF sehingga tidak dapat di jadikan sebagai pedoman.

Kedua, Golongan ANTI TASAWWUF menyatakan bahwa PENA adalah adalah mahkluk pertama yang di ciptakan oleh Allah swt dengan dasar hadist, yaitu :
”Sesungguhnya yang pertama Allah ciptakan adalah pena. Kemudian Allah berfirman padanya : ‘Tulislah!’ Pena bertanya : ‘ Apa yang aku tulis wahai Tuhanku ? ’
Allah menyatakan : Tulislah taqdir segala sesuatu sampai hari kiamat ” (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, dan Ahmad dari Ubadah bin As-Shoomit).


Hadist ini dibenarkan oleh Golongan TASAWWUF  walaupun ada juga yang menyatakan sebagai HADIST DHOIF atau bahkan PALSU namun penciptaan PENA bukan sebagai Penciptaan PERMULAAN TERCIPTANYA ALAM  SEMESTA tetapi sebagai PENCIPTAAN PERMULAAN TERCIPTANYA QALAM …

Berdasarkan perbedaan inilah maka Golongan ANTI TASAWWUF yang menyatakan bahwa PENA adalah mahkluk pertama yang di ciptakan oleh Allah swt MENYATAKAN BAHWA NUR MUHAMMAD ADALAH KONSEP BID’AH dan BID’AH ADALAH SESAT….Padahal Mustahil bisa mengeal diri dan juga bisa mengenal Allah swt yang meliputi dan ada di dalam segala sesuatu di alam semesta ini tanpa adanya pemahaman tentang Nur Muhammad.

Lalu mana yang benar, Nur Muhammad terlebih dahulu atau pena terlebih dahulu yang di ciptakan oleh Allah swt ?
Jawabannya sudah pasti NUR MUHAMMAD TERLEBIH DAHULU SEBAGAI AWAL PENCIPTAAN ALAM SEMESTA…….

Berikut penjelasannya…:

Pemahaman tentang Nur Muhammad disampaikan oleh para ULAMA BILLAH dengan dasar firman Allah swt dalam surat Al Maidah 15, yaitu  :
“………Sesungguhnya telah datang kepadamu CAHAYA DARI ALLAH dan KITAB yang menerangkan “

Kalimat “ Sesungguhnya telah datang kepadamu CAHAYA DARI ALLAH “ di tafsirkan oleh sebagian para ulama adalah NABI MUHAMMAD SAW  namun ULAMA BILLAH menafsirkannya sebagai NUR MUHAMMAD sebagai PERMULAAN TERCIPTANYA ALAM  SEMESTA. ( BACA PROSES TERJADINYA NUR MUHAMMAD DI KITAB TEBERUBUT )

Sedangkan kata  KITAB di tafsirkan oleh sebagian para ulama adalah AL QURAN namun para ULAMA BILLAH  menafsirkannya sebagai PENA  ………Surat Almaidah 16  :
“ Dengan KITAB itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredaanNYA ke jalan keselamatan, dan dengan KITAB itu pula ) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seijinnya, dan menunjuki mereka kejalan yang lurus…”

Para Ulama Billah menafsirkan sebagai PENA karena logikanya Sebuah KITAB tentulah ada wujudnya yaitu TERTULIS dan yang menulis inilah yang di sebut PENA ……….jadi ada PENA baru kemudian KITAB dan KITAB yang di maksud adalah ALQURAN yang pada hakekatnya adalah QALAM ALLAH…….maka benarlah bahwa PENA ADALAH PERMULAAN TERCIPTANYA QALAM ……

ULAMA BILLAH adalah ulama yang di “ REKOMENDASIKAN “ oleh Rasulullah saw untuk menyampaikan Ilmu yang di ibaratkan sebagai “ PERMATA YANG TERPENDAM “ dimana pemahaman tentang NUR MUHAMMAD adalah salah satu ilmu yang diibaratkan sebagai  “ PERMATA YANG TERPENDAM “  Sebagaimana yang di isyaratkan oleh Rasulullah Saw  :

” Sesungguhnya ada sebagian ilmu yang diibaratkan permata yang terpendam,tidak dapat mengetahuinya kecuali Ulama Billah, Apabila mereka mengungkapkan ilmu tersebut maka tidak seorangpun yang membantahnya kecuali orang – orang yang tidak paham tentang Allah “   (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi RA)

Berdasarkan uraian singkat ini diharapkan umat islam tidak lagi berpolemik debat konyol tentang kebenaran adanya NUR MUHAMMAD karena sudah jelas bahwa NUR MUHAMMAD adalah konsep yang di sampaikan oleh Allah swt melalui Firmannya yang penjabarannya di sampaikan oleh para Ulama Billah…..dan bukan KONSEP BID’AH yang di tuduhkan oleh mereka yang anti TASAWWUF……

Tanpa adanya pemahaman tentang NUR MUHAMMAD maka sudah pasti tidak bisa memahami HAKEKAT MANUSIA, MENGENAL DIRI SEBENAR - BENARNYA DIRI apalagi MENGENAL ALLAH SWT..........

LALU FIRMAN ALLAH SWT YANG MANA LAGI YANG ENGKAU DUSTAKAN...…?

4 komentar:

Ilmu Allah Tak Terhingga

Menuntut ilmu adalah hak dan kewajiban bagi setiap muslim sebagaimana yang disampaikan Rasulullah Saw :
  • Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')
  • Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslim ). (HR. Ibnu Majah)
  • Kelebihan seorang alim (Berilmu) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )
Jika menyimak dari Hadis–hadis tersebut diatas maka telah menjadi hak dan kewajiban bagi semua muslim untuk menuntut Ilmu karena Keutamaan Ilmu itu yang akan menjadi jalan atau jembatan menuju kepada Allah Swt. Dengan Ilmu, kesempurnaan dalam amal ibadah dapat tercapai sebagaimana sempurnanya dalam Wudhu, Sholat, Puasa,Naik Haji, dsb.

Beribadah tanpa mengetahui ilmunya sama halnya dengan anak kecil yang mengerjakan ibadah sholat yang tidak mengerti  untuk apa ia beribadah kecuali hanya karena disuruh orang tuanya atau karena ikut-ikutan teman sebayanya. Sebaik-baik Ilmu adalah ilmu Ma’rifatullah atau ilmu Mengenal kepada Allah karena menjadi landasan utama dalam beragama seperti yang disampaikan oleh Rasulullah Saw  :
“Awaluddin Ma’rifatullah yang artinya Awal  beragama adalah  mengenal  Allah “.

Jadi apabila seseorang beramal ibadah, tetapi tidak mengetahui atau mengenal Allah Swt maka sia-sia karena mereka belum dikatakan Beragama Islam  walaupun dari sisi Jahirnya ia termasuk beragama Islam sebagaimana yang diisyaratkan dalam sebuah hadist Qudsi  :

Dari Ali bin Abi Thalib Kwh  : Rasulullah Saw,bersabda : “ Berfirman Allah Ta’Ala  “  :
“Barang siapa berharap kepada selain AKU berarti tidak mengenalKU,barang siapa tidak menegenal-KU berarti tidak mengabdi kepada KU,barang siapa tidak mengabdi kepada KU maka berarti menjadi wajiblah kemurkaanKU,barang siapa takut kepada selain KU,halal baginya pembalasanKU  “


Ali bin Abi Thalib ra. menyampaikan sebuah hadits qudsi yang diperoleh oleh Baginda Rasulullah Muhammad saw.,Allah swt berfirman  :
“Barangsiapa berharap kepada selain-Ku,berarti dia tidak mengenal-Ku,barang siapa  tidak mengenal Ku, berarti tidak mengabdi kepada-Ku,Barangsiapa tidak mengabdi kepada-Ku, berarti telah melukai-Ku. Karena itu, dia yang Mengagungkan selain-Ku sebenarnya telah melukai dirinya sendiri.”

Ibadah adalah salah satu bentuk PENGABDIAN KEPADA  ALLAH SWT dan Berdasarkan Hadist tersebut diatas menjadi sangat jelas bahwa barang siapa yang tidak mengenal Allah swt  berarti tidak Mengabdi (Beribadah) kepada Allah Swt alias SYIRIK.

KUNCI PEMBUKA Ilmu MA”RIFATTULLAH yang disampaikan dalam KITAB TEBERUBUT ini adalah DASAR-DASAR PEMAHAMAN ILMU MA’RIFATTULLAH dengan METODE GAMBAR dan BEBERAPA PEMAHAMAN MENDALAM yang dirangkum dan dikaji berdasarkan hasil PEMBELAJARAN dan juga dari perjalanan SPIRITUAL beberapa Guru yang menyampaikan Ilmu Ma'rifattullah yang nasab ilmunya serta  pemahaman dan kemampuan ilmunya tidak diragukan.

Nara sumber juga berasal dari banyak orang dengan berbagai latar belakang status sosial dan semoga dari uraian ini bisa menambah wawasan ilmu ,namun dalam beberapa hal metode penyampaiannya telah disederhanakan sedemikian rupa agar lebih mudah dipahami khususnya bagi umat yang belum pernah belajar Ilmu Ma'rifattullah, jadi metode penyampaian yang ada di KITAB TEBERUBUT ini masih ASLI tidak ada di KITAB MANAPUN yang membahas tentang Ilmu Ma’rifattullah.

Maksud dan tujuan Metode penyampaian yang ada dalam  KITAB TEBERUBUT  ini adalah  :

Pertama, Untuk memberikan gambaran sederhana tentang kebenaran METODE TASAWWUF yang selama ini seakan telah menjadi sebuah ALIRAN YANG SESAT DAN MENYESATKAN bahkan menjadi bahan  olokan yang dilakukan oleh sesama umat islam.

 Firman Allah swt Al HUJURAT 12 :
"Hai orang-orang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka,sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain,sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ?
maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya dan bertaqwalah kepada Allah ,sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.."

firman allah swt AL HUJURAT 11 :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil - memanggil dengan gelar yang buruk. seburuk-buruknya panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat maka mereka itulah orang - orang yang zalim...."

Kedua, Untuk memberikan gambaran sederhana tentang ILMU MA’RIFATTULLAH yang oleh sebagian orang dianggab sebagai ilmu yang tinggi dan “ Keramat “ serta secara keseluruhan bersifat RAHASIA dan DIRAHASIAKAN,padahal ILMU MA’RIFATTULLAH di pahami dengan 3 cara,yaitu ;
  1. Pemahaman Dasar, yaitu: Pemahaman yang wajib disampaikan dan diketahui oleh seluruh umat islam tanpa terkecuali yang sesuai dengan Sabda Rasulullah Saw:  “AWALLDDIN MA’RIFATTULLAH atau AWAL BERAGAMA MENGENAL ALLAH “.
  2. Pemahaman yang mendalam, yaitu: pemahaman yang hanya di sampaikan kepada yang berhak saja serta tidak disampaikan secara terbuka kepada khalayak umum.
  3. Pemahaman yang RAHASIA dan DIRAHASIAKAN, yaitu: Pemahaman yang tidak selayaknya disampaikan  kepada siapapun kecuali hanya untuk diri sendiri karena ilmunya antara diri dan Allah swt semata.
Ketiga, Untuk memberikan kemudahan bagi umat islam yang ingin mengetahui dan belajar pemahaman dasar ilmu Ma’rifattullah melalui Kitab atau buku yang dapat di pelajari oleh siapa saja mulai dari usia dini sebelum menemukan GURU yang sesuai dengan keinginan hati.

Rasulullah Saw  :
Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)

KITABULLAH (Al Quran) dipelajari atau diajarkan melalui AS SUNNAH Rasulullah Saw dan dari KITABULLAH dan AS SUNNAH tersebut didapatkan Ilmu Pengetahuan yang diantaranya adalah Ilmu kebatinan yang dalam islam disebut Ilmu Ma’rifattullah yang selanjutnya oleh para ULAMA BILLAH atau GURU di tulis dalam Kitab-Kitab untuk diajarkan atau disampaikan kepada umat.

4. Untuk memberikan gambaran bahwa ILMU MA’RIFATTULLAH itu mudah untuk dipahami dan memberikan KETENANGAN serta KEHORMATAN DIRI jadi tidak akan membuat GILA bagi siapa saja  yang mempelajarinya walaupun diakui cobaannya sangat berat khususnya untuk pemahaman yang mendalam dan pemahaman yang Rahasia dan dirahasiakan.

Rasulullah Saw bersabda:
Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu ) ketenangan dan kehormatan diri , dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)
Mengenal Allah Swt adalah sebuah keharusan untuk menyempurnakan TAUHID agar setiap ucapan dan perbuatan menjadi bernilai ibadah dan semua Ibadah yang kita kerjakan berlandaskan  TAUHID sebagai landasan utama semua jenis Ibadah sebagaimana yang di sampaikan oleh Sayidina ALI R.A berkata : 

..." Aku tidak mengabdi pada sesuatu yang tidak aku kenal......."

Dan pernyataan Sayidina ALI R.A tersebut sesuai dengan yang di isyaratkan oleh Allah swt dalam sebuah Hadist Qudsi,yaitu  :

Dari Ali bin Abi Thalib Kwh  : Rasulullah Saw,bersabda : “ Berfirman Allah Ta’Ala  “  :
“ Barang siapa berharap kepada selain AKU berarti tidak mengenalKU,barang siapa tidak menegenal-KU berarti tidak mengabdi kepada KU,barang siapa tidak mengabdi kepada KU maka berarti menjadi wajiblah kemurkaanKU,barang siapa takut kepada selain KU,halal baginya pembalasanKU  “

3 komentar:

Kang Santri dan Ketimun

Salah satu Kang Santri wajib militer mengeluhkan rahang kanannya yang sakit saat digunakan mengunyah makanan. Tanpa dikomando, Man Karto memejamkan matanya, dan beberapa menit kemudian membuka mata.

"Cung, ambilah ketimun (mentimun) di kebun, cuci bersih, lalu keroklah isinya dan campurlah dengan gula kelapa atau gula aren. Sebelum kau minum, aduklah dulu, suapaya gulanya larut dengan air ketimun (mentimun) itu. Sesungguhnya kamu sedang panas dalam," begitu Man Karto menasihati Kang Santri yang sedang wajib militer.

Dengan agak ragu, Kang Santri melangkahkan kaki menuju kebun padepokan. Dia membatin, "Rahang yang sakit, kenapa dibilang sakit panas dalam?"

Masih dalam keraguannya, Kang Santri memetik sembilan buah ketimun di kebun. Ia tak langsung kembali ke hadapan Man Karto. Rahang dan panas dalam tetap menjadi lamunannya. Tiba-tiba, seekor ayam mendekat dan memandangi ketimun di tangan Kang Santri, layaknya pengemis di depan pintu rumah menadahkan telapak tangan. Kang Santri mengusirnya. "Aneh juga, ada ayam minta ketimun," Kang Santri menggerutu.

Di dapur Padepokan, Kang Santri mencampur isi ketimun dengan gula aren di dalam gelas. Sambil mengaduk dua makanan itu, Kang Santri berjalan menuju tempat Man Karto yang sedang duduk di tepi joglo Pedepokan.

"Kalau sudah tercampur, minumlah pelan-pelan. Jangan panik jika terasa aneh bagi lidahmu. Nanti bisa muntah kalau panik. Dasar orang kota. Rasakan saja seperti es campur yang lezat," Man Karto tersenyum kemudian mengisab rokok kreteknya.

Kang Santri terlihat menahan keanehan dari rasa ketimun yang tercampur gula aren. Matanya sedikit berair. Maklum, dia tidak biasa minum jamu tradisional. Padahal, jamu itu sangat nikmat bagiku dan beberapa teman yang lain. Jika engkau terbiasa mengisap gula aren, pasti dicampur ketimun akan semakin segar. Jika tak percaya, coba saja, di perut terasa adem.

"Tidak perlu kau pikirkan hubungan rahang sakit dan panas dalam. Pikiranmu tidak akan mampu melogikakan, kecuali kamu sudah mencapai tauhid yang sejati," Man Karto masih menyunggingkan senyum beserta seisab rokok kretek yang hampir puntung.

Mata Kang Santri membelalak, tak percaya dengan kalimat-kalimat Man Karto. Aku dan teman-teman yang sedari tadi duduk melingkar di samping Man Karto tertawa melihat tingkah Kang Santri.

"Wajib militer itu memiliki arti disiplin terhadap diri sendiri, berpikir seluas mungkin, bahkan sedetail mungkin, sehingga kamu tidak mudah heran dengan semua gejala keduniaan. Tak peduli kamu hanya sarjana ekonomi, masalah yang berkaitan dengan biologi, fisika, kimia, sosial, politik, budaya, bahkan seni juga harus dipelajari meskipun hanya sekadar filosofinya saja. Jangan cengeng! Suatu saat, kamu akan menemukan segala keilmuan dengan tingkatan yang sesuai dengan kekuatanmu berpikir dan memanfaatkan akal yang dikaruniakan Allah kepadamu," Man Karto mematikan rokok kreteknya, kemudian menyeruput kopi di samping kanannya.

0 komentar:

Si Kecil Wajib Punya SIM

Ada anak belum genap 6 tahun, tapi dia sudah bisa naik sepeda. Papah dan Mamahnya selalu memberikan pengertian bahwa dia belum boleh naik sepeda di jalan raya. Suatu ketika, temannya mengajak bersepeda hingga ke jalan raya. Dia menolak, tetapi temannya mengancam tidak akan mengajaknya main lagi. Akhirnya, ia pun menggowes sepedanya memasuki jalan raya dengan kebanggaan dan berkecepatan lumayan tinggi, sebab merasa bisa berdampingan dengan motor bahkan bus kota.

Saking gembira si kecil, tak terlihat dua orang renta sedang menyeberang jalan. Si kecil pun menabrak kakek dan nenek itu dengan sepedanya. Kedua orang renta itu terpental ke belakang, dan kepalanya membentur trotoar. Akhirnya, kedua orang tua itu pun meninggal saat dibawa ke rumah sakit.

1. Mamah dan Papah si kecil pun diminta bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut oleh masyarakat, sebab lalai terhadap anaknya yang seharusnya tidak bersepeda di jalan raya (sebab belum memiliki SIMS/Surat Izin Mengemudi Sepeda).

2. Mamah dan Papah si kecil pun mendatangi dua orang cucu kakek-nenek tadi, yang telah yatim-piatu, dan siap membiayai sekolah kedunya hingga setinggi-tingginya yang dia mau. Sebab, selama ini, kakek-nenek itulah yang membiayai dan menyekolahkan cucu-cucu itu hingga Sekolah Dasar. Kini mereka dua batang kara, bahkan akan dijadikan kakak angkat si kecil yang belum genap 6 tahun tadi, serta tinggal bersama.

3. Masyarakat tetap saja berpikir bahwa Mamah dan Papah si kecil itu bertanggung jawab atas kematian kakek-nenek tadi, dan harus dihukum penjara minimal 6 tahun.

4. Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama dan peristiwa, silakan pikir sendiri: kira-kira bagaimana seharusnya menempatkan masalah secara profesional, serta melihat peristiwa harus obyektif dan proporsional.

5. Sesungguhnya, berkendara apa saja yang mesti menggunakan SIM? Jangan-jangan, jalan kaki di jalan juga perlu SIM, supaya tahu jika di perempatan ada traffic light harus berhenti dulu, karena lampu untuk pejalan kaki sedang menyala merah.

6. Apa yang kita butuhkan? Akhlak atau SIM? Jika kita punya SIM tapi tidak berakhlak di jalan raya, apa tidak membahayakan? Mendingan orang yang tak punya SIM tapi berakhlak. Sebab, tidak semua hal yang ada di kehidupan kita harus dibuatkan Undang-Undang, kecuali memang mau mengumpulkan pundi-pundi keserakahan melalui PROYEK PENETAPAN UNDANG-UNDANG.

7... dan selanjutnya silakan berpikir tanpa henti sambil mengimplementasikan semua pikiran dan kesimpulan baikmu itu untuk kemanfaatan orang banyak.

0 komentar:

Mengukur Rasionalitas Kita

Gidal: Orang kok hidupnya selalu dalam hitungan weton, sangat tidak rasional.

Man Karto: Tidak perlu menyalahkan orang yang berbeda pengetahuan dan keyakinan dengamu. Sebab, belum tentu yang kamu ketahui dan yakini itu lebih baik. Wong kamu juga tidak tahu dan mengerti betul apa alasannya kamu melakukan sebuah perbuatan, kecuali hanya berdasarkan "katanya" atau mencontoh orang lain. Jika kamu solat itu, apakah sudah tahu betul bahwa semua gerak dan bacaan solat kamu itu benar dan betul? Kamu kan mengetahui dari orang lain, gurumu, lalu kamu yakini begitu saja. Apakah kamu pernah melakukan tahrij atas hadis-hadis yang membicarakan tentang gerakan dan bacaan solat itu? Kalau pun pernah juga pasti menggunakan metode orang-orang dulu yang sesungguhnya masih mengandung perdebatan. Kamu kan menyangka bahwa pengetahuanmu itu sudah benar dan betul. Lalu, yang kamu anggap rasional dalam menjalankan hidup itu bagaimana?

Gidal: Ya, yang di dasarkan pada kajian ilmiah, Man.

Man Karto: Lho, yang kamu maksud ilmiah itu bagaimana? Kamu juga tidak pernah tahu sesungguhnya siapa yang menciptakan hari Minggu, dan kamu selalu ikut libur kerja setiap hari itu. Mengapa kok diliburkan? Apa ada alasan ilmiah yang menyebabkan hari Minggu itu harus libur? Kamu itu sok rasional seperti orang yang mendaku modernis, sehingga selalu menganggap pengetahuan dari nenek moyang itu tidak rasional dan tidak ilmiah. Padahal, hari Minggu itu juga barang kuno berabad-abad lalu, dan lahir dari kepercayaan terhadap Dewa Matahari, maka disebutnya Sun-day.

Gidal: Jadi, sebenarnya weton itu juga rasional, Man?

Man Karto: Yo..., tergantung pengetahuanmu. Jika kamu tidak pernah mau mempelajari sejarah dan maksud atau makna sesungguhnya yang terkandung dari suatu istilah yang menjadi tanda, kamu pasti mempersempit pandangan terhadapnya, bahkan tiba-tiba menganggapnya tidak rasional tanpa alasan yang jelas.

Gidal: Lho, tetapi mengapa penggunaan weton selalu dihubungkan dengan perhitungan nasip sebuah peristiwa?

Man Karto: Makanya, kamu mesti pelajari dulu sebelum menyalahkan orang. Setiap gerakan bumi dan alam semesta itu sesungguhnya terukur, sebagaimana firman Allah: Dia Pemilik kerajaan langit dan bumi. Dia tidak memiliki anak laki-laki, dan Dia tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya. Dia menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukuran-ukurannya dengan cara yang tepat (QS. Al-Furqan, 2). Pertanyaannya, siapa yang mau mengetahui ukuran-ukuran itu? Yo..., tinggal kamu mau belajar atau tidak? Coba kamu perhatikan, mengapa kebanyakan orang Islam menikah di bulan Syawal dan Dzulhijjah? Sebab, ada hadis dari Rasulullah yang menganjurkan di kedua bulan itu. Lalu, apa alasannya Rasulullah menyarankan di kedua bulan tersebut? Paling-paling hanya disebut bahwa bulan itu adalah bulan baik. Lha, kebaikan bulan itu diketahui dari mana? Apa bedanya dengan bulan yang lain? Bukankah Ramadhan adalah bulan penuh kebaikan? Mengapa bukan Ramadhan saja? Tentu saja, Rasulullah yang mengetahui hitungan-hitungan itu.

Gidal: Kita yakin dengan pengetahuan itu, sebab Rasul sendiri yang menyampaikan. Kalau weton kan tidak jelas, siapa yang menyampaikan atau mengajarkan.

Man Karto: Dari mana kamu mengetahui bahwa hadis itu benar-benar dari Rasulullah? Kan cuma katanya. Itu hanya masalah keyakinan bahwa sesuatu itu datang dari Allah atu Rasulullah. Wong pengetahuanmu itu juga tetap "katanya", bukan menyaksikan sendiri. Seandainya ternyata masalah hitungan weton itu juga berasal dari Rasulullah, apakah kamu percaya begitu saja? Apakah kamu berpikir semua kehidupan Rasulullah puluhan tahun itu sudah terekam dalam hadis yang jumlahnya puluhan ribu itu? Apakah kamu sudah membaca semua hadis yang puluhan ribu itu? Berapa ribu yang disortir dan digunakan untuk pegangan umat Islam? Berpikirlah yang luas dan mendalam, supaya kamu tidak mudah terjebak kepada "amarah" yang tidak kamu ketahui sendiri dari mana asalnya?

Gidal: Mana hadisnya, Man?
 
Man Karto: Wong kamu belajar Matematika juga gak pakai hadis, kenapa bertanya hadis?

0 komentar:

Ilmu, Hati dan Nur

Hati yang menerima pengalaman hakikat memancarkan nurnya kepada akal. Akal yang menerima pancaran Nur Hati akan dapat memahami perkara ghaib yang dinafikan oleh akal biasa. Bila hati dan akal sudah beriman, hilanglah keresahan pada jiwa dan kekeliruan pada akal. Setelah itu, lahirlah ketenangan yang sejati.

Hidupkanlah “nafsu muthmainnah”, sehingga menggerakkan sekalian anggota dzahir dan batin supaya berbakti kepada Allah s.w.t. Jadilah insan itu seorang hamba yang sesuai dzahirnya dengan Syariat dan batinnya dengan kehendak dan perilaku Allah s.w.t. Bila Allah s.w.t memilihnya, maka jadilah dia seorang (insan) Hamba Rabbani, Khalifah Allah yang diberi tugas khusus dalam melaksanakan kehendak Allah s.w.t di bumi.

Ilmu adalah nur.
Hati juga nur.
Nur adalah salah satu nama dari Nama-nama Allah s.w.t.
Nur Ilahi, hati dan ilmu berhubung rapat.
Hati yang suci dan bersih mampu menerima pancaran Nur Ilahi.
Hati yang dipenuhi oleh Nur Ilahi mampu menerima Nur Ilmu dari alam ghaib.
Nur Ilmu dari alam ghaib itu membuka hakikat alam dan hakikat Ketuhanan.

###
Pendahuluan kajian
Undang teman-teman untuk belajar bersama

Jangan memandang sesuatu dari satu sudut kemungkinan saja, sebab setiap manusia memiliki potensi multiparadigma dalam mengudar masalah. Berhenti pada satu sudut kemungkinan akan membuat akal dan jiwamu menyempit, tak memiliki ruang bijak dan kesabaran. Kemungkinan Yang SATU itu hanya Allah, Kemungkinan Sejati.

~Jalan Panjang menuju Kemungkinan Sejati bisa dilalui dengan multiparadigma.

0 komentar: